Bisnis.com, JAKARTA – PT Indofarma Tbk. (INAF) menyatakan telah memperbaiki struktur keuangan dan menerapkan efisiensi biaya melalui restrukturisasi pinjaman dengan kreditur.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan pada 2019 lalu perseroan sudah melakukan restrukturisasi dengan pihak perbankan, terutama kreditur dari kalangan bank pelat merah.
“Kita punya tiga bank kreditur yaitu ada Mandiri, BNI dan bank ekspor (Exim Bank), kita sudah restrukturisasi,” ujar Arief saat menjalani Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (21/04/2020).
Dia menambahkan, restrukturisasi utang membuat Indofarma bisa mencetak efisiensi sekitar Rp30 miliar. Efisiensi timbul dari penghematan beban bunga.
Menurut Arief, restrukturisasi utang merupakan salah satu strategi agar perseroan mampu mencetak laba pada tahun ini.
Dari sisi operasional, Indofarma akan memperbesar portofolio segmen penjualan reguler dan mengurangi dominasi segmen penjualan tender sebesar 50 persen dan e-catalog sebesar 20 persen.
Emiten bersandi saham INAF itu juga akan memperbesar portofolio produk alat kesehatan sesuai dengan arahan dari Kementerian BUMN. Untuk diketahui, Indofarma kini diarahkan untuk menjadi BUMN yang bergelut di bidang alat kesehatan.