Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berhasil rebound setelah melemah tiga perdagangan berturut-turut didukung pelemahan dolar AS akibat kekhawatiran pasar terhadap laju pertumbuhan ekonomi global seiring dengan sentimen pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (29/4/2020) hingga pukul 11.37 WIB harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,14 persen ke level US$1.710,25 per troy ounce, sedangkan harga emas berjangka kontrak Juni 2020 di bursa Comex naik 0,23 persen ke level US$1.726,2 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,17 persen ke level 99,693.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan dalam publikasi risetnya bahwa dolar AS berpotensi memperpanjang pelemahannya karena kekhawatiran pasar terhadap ekonomi AS yang dalam tekanan seiring dengan belum meredanya penyebaran Covid-19 di Negeri Paman Sam itu
“Hal itu berpotensi menopang harga emas menguji resisten US$1.718-US$1.723 per troy ounce,” tulis Ahmad dalam publikasi risetnya, seperti dikutip pada Rabu (29/4/2020).
Kendati demikian, harga emas berpeluang bergerak turun menguji level support US$1.700-US$1.695 per troy ounce karena outlook permintaan terhadap aset aman menurun seiring dengan banyaknya negara yang telah mencabut kebijakan pembatasan sosialnya.
Baca Juga
Dilansir melalui Bloomberg, Rabu (29/4/2020), Spanyol berencana untuk mengumumkan rencana pelonggaran lockdown. Langkah itu ditempuh meski World Health Organization (WHO) memperingkatkan bahwa pandemi COVID-19 masih belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Adapun, Vietnam dan Selandia Baru telah mencabut kebijakan pembatasan sosial di negaranya setelah berhasil mengurangi jumlah penyebaran Covid-19. Uni Eropa dan AS pun telah merencanakan untuk mencabut kebijakan itu pada awal Mei mendatang.
Di sisi lain, emas juga berhasil menguat di tengah penantian pasar terhadap hasil pertemuan beberapa bank sentral negara periode April 2020. Untuk diketahui, pertemuan FOMC akan diadakan pada Rabu (29/4/2020), sedangkan Bank Sentral Eropa akan bertemu pada Kamis (30/4/2020).
Kebijakan moneter yang lebih longgar akan mendorong kembali permintaan investasi terhadap aset investasi aman, terutama emas.