Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan penguatannya di kisaran level 4.600 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (23/4/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 4.610,05 dengan kenaikan 42,49 poin atau 0,93 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (22/4/2020), IHSG rebound ke zona hijau dan ditutup di level 4.567,56 dengan kenaikan tajam 1,46 persen atau 65,64 poin.
Penguatan indeks mulai berlanjut pada awal perdagangan Kamis (23/4) dengan langsung menanjak 1,04 persen atau 47,66 poin ke level 4.615,23. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, indeks bergerak dalam kisaran 4.571,79 - 4.623,44.
Sebanyak 9 dari 10 sektor dalam IHSG menetap di zona hijau pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (+2,18 persen), aneka industri (+1,98 persen), dan manufaktur (+1,57 persen). Satu-satunya sektor yang berakhir di wilayah negatif adalah properti (-0,94 persen).
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi IHSG akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini.
Baca Juga
Secara teknikal, Lanjar menjelaskan bahwa indeks mengkonfirmasi rebound tepat di level support fractal dan whipsaw di support moving average 20 hari. Sinyal penguatan selanjutnya setelah berhasil break out level 4.560 menuju upper bollinger bands yang berada dikisaran 4.800.
“Indikator stokastik dan RSI mendukung peluang penguatan lanjutan pada perdagangan berikutnya dengan support resistance 4.520–4.800,” jelasnya dalam riset harian.
Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia cenderung bergerak variatif siang ini, di antaranya adalah indeks Nikkei 225 Jepang (+0,85 persen), Kospi Korea Selatan (+1,17 persen), Taiex Taiwan (+0,29 persen), dan Hang Seng Hong Kong (+0,23 persen).
Meski demikian, indeks saham acuan Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing turun 0,06 persen dan 0,16 persen, sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,22 persen.
Bursa saham China berbalik terkoreksi ketika investor mencermati seberapa besar reli baru-baru ini dalam saham global terhadap banyaknya bukti dampak buruk akibat pandemi virus corona (Covid-19) dan serangkaian laporan keuangan korporasi.
Saham Chipotle Mexican Grill naik setelah melaporkan penjualan yang melampaui estimasi, sedangkan saham perusahaan semikonduktor Texas Instruments menguat karena hasil yang solid.
Di sisi lain, Heineken NV membatalkan dividen interimnya, sementara perusahaan barang mewah Kering memperkirakan tiadanya pemulihan di AS ataupun Eropa setidaknya sebelum Juni atau Juli setelah penjualan untuk merek andalannya, Gucci, anjlok.
“Agar pemulihan ini berkelanjutan, kita benar-benar perlu melihat jumlah kasus [infeksi virus corona] menurun dan kegiatan ekonomi dibuka kembali secara bertahap,” ujar Wey Fook Hou, kepala investasi di DBS Group, seperti dilansir melalui Bloomberg.