Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit ke zona hijau dan menguat bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sementara itu, pasar saham global cenderung berakhir variatif terbebani keraguan investor soal berlanjutnya penguatan bursa global di tengah penyebaran virus corona (Covid-19).
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Selasa (31/3/2020):
IHSG Naik 2,82 Persen, Sektor Barang Konsumsi Pimpin Penguatan
Berdasarkan data BEI, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak 2,82 persen atau 124,43 poin ke level 4.538,93. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 4.416,49 – 4.569,47.
Seluruh 10 sektor menetap di wilayah positif, dipimpin barang konsumsi (+6,26 persen), perdagangan (4,98 persen), dan industri dasar (+4,03 persen).
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang masing-masing menguat 12,8 persen dan 20,8 persen menjadi pendorong utama kenaikan IHSG.
Stimulus Ekonomi Bakal Dikucurkan, Bursa Saham Jepang Tetap Melemah
Bursa saham Jepang melemah meskipun partai berkuasa di Jepang mengusulkan paket stimulus senilai 60 triliun yen (US$554 miliar) untuk mencegah dampak penyebaran virus corona terhadap perekonomian.
Jumlah tersebut termasuk kebijakan stimulus fiskal senilai 20 triliun yen, lebih dari 10 triliun yen untuk potongan 5 persen tarif pajak penjualan, yang akan dibagikan kepada publik dalam kombinasi uang tunai, subsidi dan kupon.
Setelah digelontorkan, paket stimulus yang dijanjikan Perdana Menteri Shinzo Abe pada hari Sabtu ini akan lebih besar dibanding stimulus yang ditawarkan setelah krisis keuangan global 2008 silam.
Nilai tukar rupiah ikut rebound dan ditutup terapresiasi 27 poin atau 0,17 persen ke level Rp16.310 per dolar AS, setelah melemah 1,04 persen ke level Rp16.337 pada perdagangan Senin (30/3/2020).
Di sisi lain, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau menanjak 0,58 persen ke posisi 99,754 setelah berakhir di level 99,181 pada perdagangan Senin.
Sempat Sentuh 3.911, Berapa Level Support dan Arah IHSG Selanjutnya?
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level 3.911 pada 24 Maret 2020. Apakah indeks akan bergerak naik atau melanjutkan penurunannya?
Dalam riset terbarunya, Selasa (31/3/2020), Analis PT Kresna Securities Etta Rusdiana Putra menjelaskan bahwa level terendah indeks harga saham gabungan (IHSG) saat ini adalah 3.911. Posisi itu lebih rendah 2,2 persen dari batas bawah yang disampaikan sebelumnya di level 4.000.
Etta menjelaskan bahwa dalam sejarahnya stimulus fiskal dan moneter menjadi sumber bull-run indeks. Pada 2008, pasar berubah menjadi bullish setelah Bank Sentral dan pemerintah memberikan stimulus pemotongan suku bunga, quantitative easing, pemberian subsidi, dan pelebaran defisit.
Gara-Gara Corona, Emiten Ke-20 Listing Tanpa Seremoni
Di tengah pandemik Covid-19, perusahaan produsen pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. tetap melanjutkan pencatatan perdana saham meskipun tanpa seremoni pada Selasa (31/3/2020).
Sebagai emiten ke-20 yang tercatat pada tahun ini, Saraswanti melanjutkan tren estafet auto reject atas sebesar 35 persen. Emiten berkode saham SAMF itu dibuka pada level Rp120 per saham yang segera melompat ke Rp162 per saham.
Adapun frekuensi transaksi terjadi sebanyak 3 kali dengan nilai mencapai Rp7,29 juta. Jumlah saham yang ditransaksikan pun mencapai 45.000 unit. Dengan begitu, SAMF tidak lagi bisa diperdagangkan hari ini.
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 terpantau melorot 25,90 poin atau 1,58 persen ke level US$1.617,30 per troy ounce pukul 19.26 WIB.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp2.000 menjadi level Rp924.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas berkurang Rp3.000 ke posisi Rp832.000 per gram dari harga sebelumnya.