Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stimulus Ekonomi Bakal Dikucurkan, Bursa Saham Jepang Tetap Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix berakhir dengan pelemahan 2,26 persen atau 32,50 poin ke level 1.403,04, setelah bergerak dalam kisaran 1.399,06-1.440,48.
Indeks Bursa Jepang/Reuters
Indeks Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang berakhir melemah pada perdagangan Selasa (31/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix berakhir dengan pelemahan 2,26 persen atau 32,50 poin ke level 1.403,04, setelah bergerak dalam kisaran 1.399,06-1.440,48. Sementara itu, indeks Nikkei 225 berakhir melemah 0,88 persen atau 167,96 poin ke level 18.917,01.

Saham JFE Holdings Inc mencatat pelemahan terbesar di indeks Nikkei setelah berakhir merosot 8,34 persen, sedangkan saham Nippon Steel Corp melemah 8.01 persen.

DIlansir Bloomberg, bursa saham Jepang melemah meskipun partai berkuasa di Jepang mengusulkan paket stimulus senilai 60 triliun yen (US$554 miliar) untuk mencegah dampak penyebaran virus corona terhadap perekonomian.

Jumlah tersebut termasuk kebijakan stimulus fiskal senilai 20 triliun yen, lebih dari 10 triliun yen untuk potongan 5 persen tarif pajak penjualan, yang akan dibagikan kepada publik dalam kombinasi uang tunai, subsidi dan kupon.

Setelah digelontorkan, paket stimulus yang dijanjikan Perdana Menteri Shinzo Abe pada hari Sabtu ini akan lebih besar dibanding stimulus yang ditawarkan setelah krisis keuangan global 2008 silam.

Lebih banyak langkah ekonomi akan dipertimbangkan jika diperlukan. Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa satu paket tidak akan cukup. Jepang sendiri pernah merilis lima paket kebijakan antara Agustus 2008 dan Desember 2009 saat Jepang berjuang melawan kejatuhan krisis keuangan.

"Cukup banyak di dalam partai berpandangan bahwa ini masih belum cukup," kata Fumio Kishida, kepala kebijakan partai, yang mengajukan proposal kepada Abe, seperti dikutip Bloomberg.

"Saya meminta perdana menteri untuk mengambil kepemimpinan dalam masalah ini dan mengumpulkan jumlah yang lebih besar untuk respons kebijakan kami,” lanjutnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper