Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diterpa Aksi Jual, Mayoritas Bursa Asia Melemah

Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Kamis (27/2/2020) di tengah aksi jual investor asing dalam laju tercepat dalam beberapa tahun terakhir, karena wabah virus corona terus menyebar secara global.
Tokyo Stock Exchange atau Bursa Saham Tokyo, Jepang./ Kiyoshi Ota - Bloomberg
Tokyo Stock Exchange atau Bursa Saham Tokyo, Jepang./ Kiyoshi Ota - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Kamis (27/2/2020) di tengah aksi jual investor asing dalam laju tercepat dalam beberapa tahun terakhir, karena wabah virus corona terus menyebar secara global.

Indeks MSCI Asia Pacific terpantau melemah 0,7 persen pada pukul 15.10 WIB, sedangkan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang anjlok masing-masing 2,37 persen dan 2,13 persen. Adapun indeks Kospi ditutup melemah 1,05 persen.

Di sisi lain, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 menguat 0,11 persen dan 0,29 persen, masing-masing, sedangkan indeks Hang Seng ditutup menguat 0,52 persen.

Bursa saham di seluruh dunia tergelincir pekan ini dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi melonjak di negara-negara selain China, mulai dari Korea Selatan hingga Italia. MSCI Asia Pacific Index telah turun lebih dari 8 persen dari level tertingginya pada bulan Januari Januari. Sepanjang pekan ini saja, indeks telah anjlok 4 persen dan menuju ke kinerja terburuk sejak Oktober 2018.

Dilansir Bloomberg, investor asing mencatat aksi jual bersih saham rata-rata 6,1 miliar yuan (US$870 juta) dari Senin hingga Kamis. Di Korea net sell asing menyentuh level US$868 juta, level tertinggi sejak Juni 2013.

"Investor asing menarik diri dari pasar negara berkembang karena mereka khawatir tentang gangguan rantai pasokan akibat virus corona," kata Harris Liao, kepala investasi di Concord Securities Co., seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, otoritas kesehatan AS pada hari Rabu mengatakan mereka menemukan kasus pertama virus corona yang tidak memiliki hubungan dengan penderita lain. Pemerintah AS juga mendesak para pelancong untuk mempertimbangkan kembali setiap perjalanan ke Korea Selatan setelah jumlah kasus melonjak di atas 1.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper