Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam, PT Vale Indonesia Tbk., mengaku masih mencari mitra strategis untuk salah satu proyek pembangunan smelternya di Sulawesi Tengah yang direncanakan dikembangkan pada tahun ini.
Senior Manager Communication Vale Indonesia, Suparam Bayu Aji mengatakan bahwa pada tahun ini perseroan berencana untuk mengembangkan dua proyek penghiliran yaitu di Bahodopi, Sulawesi Tengah dan di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
“Kalau yang di Sulawesi Tenggara kami sudah kerja sama dengan Sumitomo Metal Mining, sedangkan untuk yang di Sulawesi Tengah kami masih dalam proses mencari mitra strategis,” ujar Bayu kepada Bisnis, Selasa (11/2/2020).
Untuk diketahui, emiten berkode saham INCO itu berencana untuk membangun smelter nikel di Pomalaa, Sulawesi Tengah, sedangkan di Bahodopi, Sulawesi Tenggara direncanakan untuk smelter feronikel.
Berdasarkan catatan Bisnis, proyek Bahodopi dan Pomalaa disebut akan menghasilkan produk olahan nikel kelas satu. Produk tersebut berbeda dengan nickel matte yang biasa diproduksi Vale Indonesia melalui pabrik di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Adapun, nickel matte hanya digunakan untuk industri baja anti karat stainless steel. Adapun, nikel kelas satu merupakan bahan baku produk premium seperti baterai listrik untuk electronic vehicle (EV).
Baca Juga
Kendati demikian, Bayu belum menyebutkan estimasi total investasi yang akan dikucurkan INCO untuk kedua proyek tersebut.