Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. merealisasikan kontrak baru senilai Rp9,61 triliun. Angka ini 80,1% dari target yang ditetapkan pada 2019 senilai Rp11,98 triliun.
Walaupun tidak tercapai target, emiten berkode saham WEGE ini membukukan persentase realisasi kontrak baru yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan induknya.
Sepanjang 2019, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. meraih kontrak baru senilai Rp42,1 triliun atau 68,19% dari target Rp61,74 triliun.
Corporate Secretary Wijaya Karya Bangunan Gedung Bobby Iman Setya menuturkan perseroan tidak melakukan revisi target pada tahun lalu karena terus berupaya memenuhi target. Namun, karena kondisi sektor konstruksi yang terpengaruh gelaran politik tahun lalu, perseroan hanya mencapai 80,1% dari target.
“Sektor konstruksi terpengaruh oleh pemilihan presiden 2019,” katanya, Rabu (15/1/2020).
Beberapa proyek dengan nilai kontrak besar yang didapat WEGE pada tahun lalu antara lain Jakarta International Stadium senilai Rp1,89 trilun, The Pakubuwono Patra Kuningan Jakarta senilai Rp2,07 triliun, dan Bandara Makassar senilai Rp522 miliar.
Baca Juga
Untuk 2020, perseroan membidik pertumbuhan kontrak baru sebesar 15% hingga 25% dari pencapaian 2019.
Dari sisi kinerja sepanjang 9 bulan 2019 WEGE membukukan laba bersih senilai Rp302,61 miliar. Laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tersebut tumbuh 4,80% secara tahunan dari Rp288,74 miliar.
Laba bersih perseroan didapatkan dari pendapatan bersih yang senilai Rp3,37 triliun atau turun 12,91% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp3,87 triliun.
Pendapatan perseroan didominasi oleh jasa konstruksi senilai Rp3,25 triliun, diikuti oleh sektor properti senilai Rp72,80 miliar. Selain itu, terdapat juga pendapatan dari konsensi senilai Rp13,67 miliar dan industri senilai Rp36,02 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan belum mencatatkan pendapatan dari dua sektor ini.