Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound mengikuti bursa Asia seiring dengan meredanya kekhawatiran soal situasi di Timur Tengah pascaserangan udara AS di Irak.
Bersama IHSG, nilai tukar rupiah rebound dan ditutup menguat terhadap dolar AS di tengah penguatan mayoritas mata uang Asia.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Selasa (7/1/2020):
IHSG Rebound, Saham HMSP dan CPIN Pendongkrak Utama
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 0,35 persen atau 21,94 poin di level 6.279,35.
Enam dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin barang konsumen (+1,31 persen) dan industri dasar (+1,24 persen). Tiga sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin perdagangan (-0,70 persen).
Adapun dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 189 saham menguat, 210 saham melemah, dan 272 saham stagnan.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Charoen Popkhand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing naik 4,65 persen dan 6,93 persen menjadi pendongkrak utama penguatan IHSG.
Bursa Asia Rebound Pascasurutnya Kekhawatiran atas Situasi Timur Tengah
Bursa Asia menguat pada perdagangan hari ini, setelah kekhawatiran investor terhadap memburuknya situasi keamanan di Timur Tengah berangsur mereda.
"Meskipun risiko eskalasi terhadap serangan udara AS pada Jumat (3/1) masih ada, para pelaku pasar tampaknya telah menetapkan kemungkinan konfrontasi langsung yang lebih rendah," tulis ahli strategi Citigroup Inc. Johanna Chua seperti dilansir Bloomberg.
Seiring dengan membaiknya daya tarik aset berisiko, aset investasi aman (safe haven) seperti yen Jepang dan emas tergelincir dari level tertingginya dalam lebih dari 6 tahun terakhir.
Nilai tukar rupiah berakhir menguat 66 poin atau 0,47 persen di level Rp13.878 per dolar AS, setelah berakhir terdepresiasi selama tiga hari perdagangan beruntun sebelumnya sejak 2 Januari.
Dilansir dari Bloomberg, mata uang Asia mayoritas menguat setelah pasar mengabaikan sentimen penghindaran risiko yang dipicu oleh ketegangan antara AS dan Iran.
“Pasar tidak memperhitungkan eskalasi penuh di Timur Tengah,” ujar Eugenia Fabon Victorino, kepala analis Asia di Skandinaviska Enskilda Banken.
Harga Minyak Berpotensi Bergerak Lebih Tinggi
Harga minyak mentah dunia berpotensi bergerak lebih tinggi di tengah bertahannya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran di Timur Tengah setelah serangan udara pada Jumat (3/1/2020) Jenderal Iran Qasem Soleimani.
Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa meningkatnya ketegangan AS dan Iran akan menjadi pemicu terganggunya pasokan minyak dunia. Pasalnya, sekitar 20% dari pengiriman minyak dunia melewati jalur air Timur Tengah, yang berbatasan dengan Iran.
Oleh karena itu, setiap eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah akan terus mendorong harga minyak untuk bergerak menguat. Apalagi, saat ini minyak juga tengah dibayangi prospek permintaan yang lebih baik seiring dengan membaiknya hubungan dagang AS dan China.
India Pertimbangkan Kurangi Impor CPO dari Malaysia
Pemerintah India meminta para penyuling dan pedagang minyak kelapa sawit untuk mengindari pembelian CPO dari Malaysia.
Dikutip dari Reuters, Selasa (7/1/2020), sumber dari Pemerintah India menyebutkan ada permintaan secara informal agar pelaku usaha CPO mengurangi pembelian dari Malaysia. Hal tersebut merupakan buntut protes keras Pemerintah Malaysia terkait persoalan Khasmir dan hukum kewarganegaraan di India.
Persediaan CPO diperkirakan akan melonjak di Malaysia bila India mengurangi pembelian. Di sisi lain, harga CPO akan berada di bawah tekanan, karena India merupakan konsumen terbesar di dunia.
Harga emas Comex untuk kontrak Februari 2020 turun 2,20 poin atau 0,14 persen ke level US$1.566,60 per troy ounce pukul 15.52 WIB.
Harga emas di pasar spot bertahan di kisaran level tertingginya dalam lebih dari enam tahun saat investor mencermati perkembangan terkini di Timur Tengah.
Namun, ada beragam sinyal mengenai arah pergerakan harga emas saat ini. Volatilitas yang tersirat pada pergerakan emas melonjak ke level tertinggi sejak pertengahan Oktober, sedangkan indeks kekuatan relatif dalam 14 hari tetap di atas level 70 tampak overbought atau jenuh beli.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta bertambah Rp1.000 menjadi level Rp784.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas tak berubah di Rp700.000 per gram dari Senin (6/1/2020).