Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saranacentral Bajatama (BAJA) Dongkrak Volume Penjualan 62,5 Persen

Pada akhir 2019, Saranacentral Bajatama memperkirakan akan membukukan laba bersih terdorong oleh strategi product mix yang diterapkan perseroan berkode saham BAJA itu.
ilustrasi produk baja PT Saranacentral Bajatama Tbk./www.saranacentral.com
ilustrasi produk baja PT Saranacentral Bajatama Tbk./www.saranacentral.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Saranacentral Bajatama Tbk. membidik peningkatan volume penjualan sebesar 62,5% secara tahunan menjadi 130.000 ton pada 2020.

Handaja Susanto, Direktur Utama Saranacentral Bajatama, mengatakan perseroan akan melanjutkan efisiensi dari sisi struktur biaya produksi. Langkah itu diharapkan memperbaiki margin perseroan.

“Tentunya peningkatan berkesinambungan, baik melalui efisiensi di produksi maupun perbaikan margin akan terus menjadi fokus pada 2020,” ujarnya, Selasa (7/1/2020).

Pada tahun ini, lanjut Handaja, emiten dengan kode saham BAJA tersebut juga percaya diri untuk meningkatkan volume penjualan dari 80.000 ton menjadi 130.000 ton dengan pondasi struktur biaya dan komposisi margin yang lebih baik.

Pada akhir 2019, Saranacentral Bajatama memperkirakan akan membukukan laba bersih. Strategi product mix disebut mampu mendorong profitabilitas perseroan dari posisi rugi bersih sekitar Rp90 miliar pada 2018.

Peningkatan penjualan juga didukung oleh peningkatan kinerja lini distribusi, baik dari sisi jumlah maupun tonase.

“Tahun lalu pondasi bagi kami untuk konsolidasi dan perbaikan internal sebagai dasar peningkatan volume dan kinerja pada 2020,” tambah Handaja.

Untuk tahun tikus logam ini, Handaja menyampaikan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta eskalasi di Kawasan Teluk yang akan berdampak pada perekonomian global menjadi tantangan bagi industri baja dalam negeri.

“Kedua hal ini berkaitan dengan supply dan demand baja nasional."

Sepanjang 9 bulan tahun lalu, perseroan mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp713,8 miliar atau turun 23,22% secara tahunan. Penurunan pendapatan usaha ini dibarengi dengan beban pokok penjualan yang turun dari Rp926,07 miliar menjadi Rp717,76 miliar.

Walaupun rugi usaha meningkat, tetapi BAJA mendapatkan keuntungan kurs mata uang asing bersih senilai Rp13,16 miliar dari sebelumnya yang rugi sebesar Rp56,93 miliar. Perseroan pun membukukan penurunan rugi tahun berjalan 80,28% year-on-year dari Rp60,41 miliar menjadi Rp11,91 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper