Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Global Menguat, IHSG Reli Empat Hari Beruntun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantapkan relinya untuk perdagangan hari keempat berturut-turut sekaligus memperbarui level penutupan tertinggi sejak 24 Oktober.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta/Antara-Nova Wahyudi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta/Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantapkan relinya untuk perdagangan hari keempat berturut-turut sekaligus memperbarui level penutupan tertinggi sejak 24 Oktober.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (27/12/2019), pergerakan IHSG ditutup di level 6.329,31 dengan penguatan 0,16 persen atau 9,87 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan hari pertama pascalibur Natal, Kamis (26/12/2019), IHSG menutup pergerakannya di level 6.319,44 dengan kenaikan 0,21 persen atau 13,53 poin, reli hari ketiga berturut-turut sejak perdagangan Jumat (20/12/2019).

Sebelum melanjutkan relinya untuk hari keempat, indeks sempat tergelincir ke zona merah setelah dibuka naik tipis 0,03 persen atau 2,13 poin di posisi 6.321,57 pada Jumat (27/12) pagi.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.312,38 – 6.337,34. Adapun sepanjang pekan ini, IHSG membukukan penguatan sebesar 0,7 persen.

Enam dari sembilan sektor berakhir di zona hijau pada Jumat (27/12), dipimpin pertanian (+2,89 persen) dan aneka industri (+0,80 persen). Tiga sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin tambang yang melemah 0,55 persen.

Dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 203 saham menguat, 190 saham melemah, dan 278 saham stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) yang masing-masing naik 0,82 persen dan 8,26 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

Menurut Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, pergerakan IHSG terlihat masih akan bergerak pada zona hijau dengan resisten level terdekat yang berpotensi dapat diraih dalam beberapa waktu mendatang.

“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang,” terang William melalui riset harian.

Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa pergerakan positif IHSG didukung oleh efek window dressing menjelang akhir tahun.

“Dengan 3 hari  trading menutup tahun 2019, kami memperkirakan investor akan memanfaatkan kesempatan window dressing,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi risetnya pada Kamis (26/12/2019).

Indeks saham lainnya di Asia mayoritas turut berakhir di zona hijau pada Jumat (27/12), di antaranya indeks Topix Jepang (+0,11 persen), Hang Seng Hong Kong (+1,30 persen), Kospi Korea Selatan (+0,29 persen), dan FTSE Malay KLCI (+0,30 persen).

Secara keseluruhan, indeks saham acuan global berhasil mencapai rekor level tertinggi baru pada perdagangan hari ini, terlepas dari tipisnya volume perdagangan menjelang libur akhir tahun.

Pada perdagangan hari pertama pascalibur Natal, Kamis (26/12/2019), bursa saham AS berhasil mencetak rekor barunya.

Indeks Nasdaq menembus level 9.000 untuk pertama kalinya dan indeks S&P 500 juga mencapai rekor tertinggi, didorong oleh optimisme seputar perdagangan AS-China dan penguatan saham Amazon.com menyusul sebuah laporan yang mengindikasikan kuatnya penjualan liburan online.

Saham Amazon melonjak 4,3 persen setelah Mastercard mengatakan konsumen AS menghabiskan lebih banyak online selama musim belanja liburan dibandingkan pada 2018, dengan penjualan e-commerce mencapai rekornya.

Meski angka konsumen AS yang kuat telah membantu menopang penguatan tersebut, para investor berpendapat bahwa hal penting memasuki tahun baru 2020 adalah apakah kesepakatan perdagangan AS-China akan ditandatangani dan apakah kesepakatan itu kemudian akan mendorong pertumbuhan.

“Banyak sentimen kuat menjelang akhir 2019, tetapi kita perlu melihat sentimen-sentimen itu berdampak pada ekonomi riil memasuki tahun 2020,” ujar Ann Berry, seorang mitra di Cornell Capital LLC. kepada Bloomberg TV.

Seiring dengan penguatan IHSG, nilai tukar rupiah lanjut ditutup menguat 6 poin atau 0,04 persen di level Rp13.952 per dolar AS, setelah berakhir menguat 21 poin atau 0,15 persen di level Rp13.958 per dolar AS pada perdagangan Kamis (26/12).

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

UNVR  

+0,82

TCPI

+8,26

BBRI

+0,45

ASII

+0,73

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

BMRI

-0,64

MPRO

-9,09

TPIA

-0,95

HRME

-21,26

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper