1. Menjelang 2020, Resesi Global masih Bayangi Pasar Modal
Pasar modal Indonesia masih akan dihantui oleh resesi dunia. Kondisi ini bakal menekan arus investasi ke Indonesia.
Peneliti Senior PT Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero mengungkapkan bahwa pasar modal akan menghadapi risiko terjadinya resesi dunia. Baca selengkapnya di sini
2. Emiten Waralaba Gencar Buka Gerai
Emiten waralaba PT Sarimelati Kencana Tbk. dan PT Fast Food Indonesia Tbk. menggencarkan ekspansi gerai demi memenuhi target pertumbuhan penjualan dua digit pada 2020.
Direktur Operasional PT Sarimelati Kencana Tbk. Jeo Sasanto mengatakan penjualan perseroan bakal tetap tumbuh pada tahun depan. Baca selengkapnya di sini
3. Risiko Default di Asia Berpotensi Meningkat pada 2020
Risiko default di kawasan Asia diperkirakan meningkat tahun depan dengan China dan India menjadi titik paling berisiko.
Sebagian investor memperkirakan pemerintah China akan mengucurkan dana talangan yang lebih sedikit setelah belum lama ini mengabaikan default yang dialami pedagang komoditas, Tewoo Group. Baca selengkapnya di sini
4. Kimia Farma Kantongi Fasilitas Pembiayaan Rp2,35 Triliun
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. mendapatkan fasilitas pembiayaan dari 4 bank dengan total nilai Rp2,35 triliun.
Dalam keterbukaan informasi pada hari ini, Kamis (26/12/2019), fasilitas pembiayaan tersebut merupakan kredit modal kerja yang digunakan bersama dengan kelompok usaha perseroan. Baca selengkapnya di sini
5. Omnibus Law Gairahkan Pasar Modal 2020
Rangkaian rencana Omnibus Law bakal menjadi angin segar bagi investor pasar modal di Indonesia dan berpotensi mengerek kinerja indeks harga saham gabungan pada 2020.
Peneliti Senior PT Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero mengungkapkan bahwa rencana rangkaian Omnibus Law tersebut akan mulai dibahas di DPR pada bulan Januari. Baca selengkapnya di sini