Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Bergerak Positif, Kurs Rupiah Terapresiasi Tipis

Nilai tukar rupiah mampu sedikit terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Senin (17/12/2019).
Mata uang rupiah dan dolar AS/Reuters-Yusuf Ahmad
Mata uang rupiah dan dolar AS/Reuters-Yusuf Ahmad

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah mampu sedikit terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Senin (17/12/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terapresiasi tipis 5 poin atau 0,04 persen di level Rp14.005 per dolar AS dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (16/12/2019), nilai tukar rupiah berakhir di level Rp14.010 per dolar AS dengan pelemahan 20 poin atau 0,14 persen.

Nilai tukar rupiah diprediksi menguat pada perdagangan Selasa (17/12) setelah ditutup melemah pada Senin (16/12) menyusul laporan defisit neraca perdagangan dalam negeri periode November yang dirilis lebih buruk daripada perkiraan.

Menurut Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim, pergerakan rupiah pada Senin dipengaruhi oleh neraca perdagangan yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga melemahkan rupiah, meskipun sentimen eksternal cukup mendukung.

Sebagai informasi, neraca perdagangan November mencatatkan defisit sebesar US$1,33 miliar disebabkan oleh turunnya baik nilai ekspor maupun impor sebagai imbas dari perang dagang dan perlambatan ekonomi global.

Di luar negeri, pemerintah AS dan China telah menyepakati perjanjian perang dagang tahap pertama, tetapi belum memberikan keterangan lebih jelas terkait naskah dan tanggal resmi penandatanganan kedua belah pihak.

Namun, sentimen tersebut sudah cukup membuat pasar aset berisiko, seperti rupiah, berhasil menguat.

“Rupiah berpotensi untuk menguat tipis di level Rp13.970-14.030 per dolar AS pada perdagangan Selasa,” tutur Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya.

Sementara itu, Ahli Strategi Makro DBS Singapura Chang Wei Liang mengatakan bahwa dengan Bank Indonesia yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya pada pekan ini bersamaan dengan perkembangan positif kesepakatan perdagangan AS-China, sentimen pasar akan tetap mendukung rupiah.

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS dalam waktu dekat,” ujar Chang Wei Liang seperti dikutip dari Bloomberg.

Seiring dengan pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa (17/12) pagi, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau naik 0,11 persen atau 0,106 poin ke level 97,125 pukul 08.07 WIB.

Indeks beringsut ke zona hijau setelah berakhir melemah 0,16 persen atau 0,153 poin di level 97,019 pada perdagangan Senin (16/12).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper