Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 13 Desember: IHSG & Rupiah Merekah Jelang Akhir Pekan

Seiring dengan meningkatnya pamor aset berisiko yang didorong oleh kesepakatan dagang Amerika Serikat-China dan hasil pemilu Inggris, nilai tukar rupiah pun menguat terhadap dolar AS.
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta/Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawati bearktivitas di samping papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta/Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mematahkan rangkaian pelemahannya dan langsung naik tajam hampir 1 persen di tengah lonjakan pasar saham global.

Seiring dengan meningkatnya pamor aset berisiko yang didorong oleh kesepakatan dagang Amerika Serikat-China dan hasil pemilu Inggris, nilai tukar rupiah pun menguat terhadap dolar AS.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Jumat (13/12/2019):

Gara-gara Euforia Pasar Global, IHSG Ikut Melonjak

Pergerakan IHSG ditutup naik tajam 0,94 persen atau 57,92 poin di level 6.197,32, setelah terkoreksi selama tiga hari beruntun sebelumnya.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Bank Mega Tbk. (MEGA) yang masing-masing naik 4,58 persen dan 17,39 persen menjadi pendorong utama kenaikan tajam IHSG.

Sementara itu, bursa Asia secara keseluruhan naik tajam, di antaranya adalah indeks Nikkei 225 Jepang (+2,55 persen), indeks Hang Seng Hong Kong (+2,57 persen), dan Kospi Korea Selatan (+1,54 persen).

Adapun indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing ditutup melonjak 1,78 persen dan 1,98 persen. Di kawasan Asean, indeks FTSE Straits Time Singapura dan FTSE Malay KLCI masing-masing naik 0,62 persen dan 0,33 persen.

Hujan Hadiah Natal, Pasar Saham Global Serempak Melonjak

Kesepakatan dagang Amerika Serikat-China dan kemenangan Partai Konservatif dalam pemilu Inggris mendorong bursa saham global serempak menguat pada perdagangan hari ini.

Suntikan dosis ganda perkembangan terkini itu seakan menyapu sebagian awan hitam yang selama ini menutupi langit pasar keuangan global.

“Investor global menerima dua hadiah terbesar dalam daftar Natal mereka dan akan bersikap apresiatif untuk sementara ini,” ujar Sean Callow, seorang analis valas senior di Westpac, seperti dilansir dari Reuters.

AS dan China Mulai Mesra, Rupiah Terapresiasi

Hasil baru kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China memberi dampak positif bagi kinerja rupiah Jumat (13/12/2019).

Kepala Ekonom Mandiri Andry Asmoro menyatakan, setelah Amerika Serikat dan China berhasil menyepakati perjanjian fase pertama untuk menghindari tarif baru AS untuk produk China yang sebelumnya direncanakan berlaku pada 15 Desember geliat pasar menunjukkan optimisme.

Dia menjelaskan, pada hari ini, Jumat (13/12/2019), rupiah terapresiasi 0,3% menjadi Rp13.990 per dolar. Menurut Andry, penguatan rupiah tak lepas dari hasil kesepakatan dagang dua negara yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.

IHSG Belum Mampu Tembus Level Resistan 6.200

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum mampu menembus level resistan 6.200 sejak awal bulan ini. Analis menilai, IHSG pada akhir tahun nanti bakal mampu ditutup pada rentang 6.200-6.300.

Direktur dan Kepala Riset Indonesia PT Citigroup Sekuritas Indonesia Ferry Wong mengatakan bahwa IHSG akan ditutup di level saat ini pada akhir tahun ini.

“IHSG tahun ini kurang lebih di sekitar level sekarang, 6.200—6.300,” kata dia.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex untuk kontrak Februari 2020 terpantau naik 4,10 poin atau 0,28 persen ke level US$1.476,40 per troy ounce pukul 15.51 WIB, saat indeks dolar AS melemah.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, melemah 0,56 persen atau 0,547 poin ke posisi 96,850.

Sebaliknya di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp4.000 menjadi Rp746.000 per gram. Harga pembelian kembali atau buyback emas juga berkurang Rp3.500 menjadi Rp661.000 per gram.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper