Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS dan China Mulai Mesra, Rupiah Terapresiasi

Kepala Ekonom Mandiri Andry Asmoro menyatakan, setelah Amerika Serikat dan China berhasil menyepakati perjanjian fase pertama untuk menghindari tarif baru AS untuk produk China yang sebelumnya direncanakan berlaku pada 15 Desember geliat pasar menunjukkan optimisme.
Petugas menata uang Dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (28/11/2019)./ ANTARA-Aditya Pradana Putra
Petugas menata uang Dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (28/11/2019)./ ANTARA-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil baru kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China memberi dampak positif bagi kinerja rupiah Jumat (13/12/2019).

Kepala Ekonom Mandiri Andry Asmoro menyatakan, setelah Amerika Serikat dan China berhasil menyepakati perjanjian fase pertama untuk menghindari tarif baru AS untuk produk China yang sebelumnya direncanakan berlaku pada 15 Desember geliat pasar menunjukkan optimisme.

Dia menjelaskan, pada hari ini, Jumat (13/12/2019), rupiah terapresiasi 0,3% menjadi Rp13.990 per dolar. Menurut Andry, penguatan rupiah tak lepas dari hasil kesepakatan dagang dua negara yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.

“Ini [kesepakatan dagang AS-China] memang berpengaruh pada rupiah,” ujar Andry kepada Bisnis.com, Jumat (13/12/2019).

Dia memerinci, dalam kinerja perdagangan hari ini, juga ada aliran modal masuk atau capital inflow ke Indonesia sebesar Rp513,7 miliar. Dia memerinci, sejumlah broker yang menunjukkan kinerja baik adalah Net Sekuritas sebesar Rp1,5 triliun, CIMB Securities Indonesia sebesar Rp869 miliar, dan CLSA Indonesai sebesar Rp855 miliar. Adapun Mandiri Sekuritas juga masuk dalam peringkat keempat dengan jumlah transaksi Rp756 miliar.

Mengutip dari Bloomberg, ada beberapa catatan penting pada kesepakatan dagang baru negeri tirai bambu dengan negeri Paman Sam. Pasalnya, dalam perjanjian tersebut, AS akan menghindari tarif baru bagi China. Sebagai gantinya, China juga berjanji untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS.

Oleh sebab itu, Andry menyatakan kesepakatan baru ini akan membuat outlook perdagangan dunia membaik. Imbasnya, perekonomian dunia juga akan lebih baik.

“Otomatis emerging markets seperti Indonesia akan terkena dampak positifnya, melalui jalur perdagangan dan investasi,” tutur Andry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper