Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Euforia Pasar Global, IHSG Ikut Melonjak

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya bahkan mengakhiri pergerakan pada perdagangan hari ini, Jumat (13/12/2019), dengan kenaikan hampir 1 persen.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya bahkan mengakhiri pergerakan pada perdagangan hari ini, Jumat (13/12/2019), dengan kenaikan hampir 1 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup naik tajam 0,94 persen atau 57,92 poin di level 6.197,32 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (12/12), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 6.139,40 dengan pelemahan 0,66 persen atau 40,7 poin, koreksi hari ketiga berturut-turut sejak perdagangan Selasa (10/12/2019).

Indeks mulai rebound ke zona hijau pada Jumat (13/12) dengan dibuka naik 0,68 persen atau 41,66 poin di posisi 6.181,05. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.167,64 – 6.197,32.

Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin aneka industri (+3,66 persen) dan tambang (+1,78 persen). Satu-satunya sektor yang berakhir di zona merah adalah properti (-0,39 persen).

Dari 658 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 209 saham menguat, 195 saham melemah, dan 264 saham stagnan.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Bank Mega Tbk. (MEGA) yang masing-masing naik 4,58 persen dan 17,39 persen menjadi pendorong utama kenaikan tajam IHSG.

Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, pergerakan bursa saham regional mendorong rebound IHSG pada perdagangan terakhir pekan ini.

Bursa Asia secara keseluruhan naik tajam, di antaranya adalah indeks Nikkei 225 Jepang (+2,55 persen), indeks Hang Seng Hong Kong (+2,57 persen), dan Kospi Korea Selatan (+1,54 persen).

Adapun indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing ditutup melonjak 1,78 persen dan 1,98 persen. Di kawasan Asean, indeks FTSE Straits Time Singapura dan FTSE Malay KLCI masing-masing naik 0,62 persen dan 0,33 persen.

Bursa saham global serempak menguat didorong kesepakatan dagang Amerika Serikat-China dan kemenangan Partai Konservatif dalam pemilu Inggris.

Indeks saham MSCI Asia Pacific selain Jepang naik tajam 1,5 persen ke level tertingginya sejak akhir April 2019.

Dilansir dari Reuters, survei (exit poll) dan kemudian hasil pemungutan suara di Inggris menunjukkan kejutan kemenangan Partai Konservatif yang dihuni Perdana Menteri Boris Johnson.

Jumlah mayoritas kursi yang cukup besar akan memungkinkan Johnson untuk meloloskan kesepakatan Brexit-nya di Parlemen Inggris pada akhir Januari dan melanjutkan pembicaraan perdagangan dengan Uni Eropa.

Gara-gara Euforia Pasar Global, IHSG Ikut Melonjak

Kondisi ini juga dapat mengakhiri kebuntuan soal Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa) selama lebih dari satu tahun di parlemen yang telah menahan investasi dan berkontribusi terhadap perlambatan ekonomi.

Sentimen tersebut menambah gelombang euforia pasar dari perkembangan soal tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China yang telah mengangkat bursa Wall Street mencetak rekor terbaru pada perdagangan Kamis (12/12/2019).

Reuters melaporkan bahwa pemerintah AS telah setuju untuk mengurangi sebagian tarif pada barang-barang China serta menunda rencana pengenaan tarif pada 15 Desember mendatang sebagai bagian dari kesepakatan 'fase satu'.

Sementara itu, China setuju untuk melakukan pembelian produk-produk pertanian senilai US$50 miliar pada tahun 2020, menurut seumber-sumber terkait.

“Investor global menerima dua hadiah terbesar dalam daftar Natal mereka dan akan bersikap apresiatif untuk sementara ini,” ujar Sean Callow, seorang analis valas senior di Westpac, seperti dilansir dari Reuters.

“Indeks saham global seperti MSCI World akan mencatat level lebih tinggi dan nilai tukar pound sterling [terhadap dolar AS] bisa menguat ke level US$1,36,” tambahnya.

Seiring dengan meningkatnya daya tarik aset-aset berisiko, nilai tukar rupiah ikut menguat 43 poin atau 0,31 persen dan ditutup di level Rp13.990 per dolar AS.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

ASII     

+4,58

MEGA

+17,39

CPIN

+4,21

TLKM

+1,01

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

EMTK

-6,25

MPRO

-9,09

BYAN

-2,03

BNLI

-2,67

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper