Bisnis.com, JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. akan melaksanakan pemecahan nilai nominal saham dan mulai diperdagangkan di level harga baru pada Kamis, 14 November 2019.
Dalam keterangan resminya, Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan perseroan telah menerima persetujuan dari Bursa Efek Indonesia untuk melaksanakan stock split.
Emiten berkode saham TBIG ini akan memecah nilai nominal saham dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal saham akan berubah dari Rp100 per saham menjadi Rp20 per saham.
Jumlah saham beredar entitas Grup Saratoga itu pun akan meningkat dari 4,53 miliar saham menjadi 22,65 miliar saham.
“Perseroan telah menerima persetujuan dari Bursa Efek Indonesia, dan hari pertama perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp 20 per saham pada tanggal 14 November 2019,” katanya.
Pada akhir perdagangan Rabu (13/11/2019), saham TBIG ditutup di level harga Rp5.475 per saham. Dengan demikian, pada perdagangan esok, TBIG akan dibuka di level harga baru Rp1.095 per saham.
Adapun, dalam 52 pekan terakhir, pergerakan harga saham TBIG berada di rentang Rp3.040 hingga Rp6.825. TBIG sudah menguat 62,87% sepanjang tahun berjalan 2019.
Baca Juga
Analis Teknikal Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan dengan rasio stock split sebesar 1:5, harga saham TBIG berpotensi bergerak ke level Rp1.000 karena harga sahamnya akan menguji support pada level Rp5.000.
“Berdasarkan kebiasaan yang terjadi pada saham-saham lainnya, jika sebelum split, menurun [harga sahamnya] maka tren tersebut berpotensi berlanjut setelah split. Namun, hanya jangka pendek saja,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (13/11/2019).