Bisnis.com, JAKARTA - Meski mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada Januari-September 2019, tapi laba PT Merck Tbk. justru merosot hingga hampir 70 persen pada periode yang sama.
Mengacu ke laporan keuangan kuartal III/2019 perseroan, yang dikutip Bisnis pada Senin (4/11/2019), pendapatan perusahaan farmasi itu masih naik 8,05 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp497,98 miliar dari Rp460,84 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagian besar penjualan emiten bersandi saham MERK ini datang dari segmen biofarma, yang sebesar Rp413,07 miliar atau meningkat 5,04 persen secara tahunan.
Namun, tumbuhnya pendapatan turut diiringi naiknya beban pokok penjualan. Pos ini naik 18,08 persen secara yoy menjadi Rp323,3 miliar dari sebelumnya Rp273,78 miliar.
Di samping itu, biaya keuangan melonjak 511,71 persen menjadi Rp3,98 miliar dari hanya Rp650,18 juta pada kuartal III/2018. Perusahaan juga membukukan rugi kurs sebesar Rp1,59 miliar, dari sebelumnya memperoleh laba kurs Rp1 miliar.
Dari situ, perusahaan mengantongi laba dari operasi yang dilanjutkan sebesar Rp17,07 miliar per kuartal III/2019, menyusut 69,44 persen dari Rp55,85 miliar per kuartal III/2018.
Baca Juga
Di sisi aset, nilainya sebesar Rp800,89 miliar per 30 September 2019, menyusut 36,59 persen dari posisi 31 Desember 2018, yang sekitar Rp1,26 triliun. Adapun liabilitas tercatat sebesar Rp265,54 miliar dan ekuitas Rp535,35 miliar.