Bisnis.com, JAKARTA — PT Cita Mineral Investindo Tbk. mengantongi izin untuk rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Direktur Utama Cita Mineral Investindo Harry Tanoto menjelaskan bahwa perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 648,21 juta saham baru. Untuk aksi ini, Glencore International Investment Ltd. bertindak sebagai calon mitra strategis perseroan.
“Sebelum akhir tahun mudah-mudahan sudah bisa selesai efektif,” ujarnya seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Senin (30/9/2019).
Harry mengatakan bahwa hingga saat ini emiten berkode saham CITA itu belum menentukan harga yang akan ditawarkan untuk saham yang akan dilepas saat rights issue tersebut. Saat ini, perseroan berencana mengajakuan pernyataan pendafataran kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Adapun, dana yang dihimpun akan digunakan untuk pembayaran utang kepada pihak perbankan dan modal kerja perseroan.
“Porsinya masih belum tahu, tapi sebagian besar pembayaran utang perbankan agar kondisi keuangan lebih membaik,” jelasnya.
Baca Juga
Pada medio Agustus 2019, pemegang saham pengendali CITA, PT Harita Jayaraya mengumumkan rencana untuk menjual saham minoritas di Cita Mineral Investindo. Calon mitra strategis yakni Glencore International Investments Ltd.
“Kami meyakini bahwa rencana penjualan saham minoritas tidak memiliki dampak yang tidak menguntungkan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha,” ujar Direktur Harita Jayaraya Lim Gunardi Hariyanto dalam suratnya.
Hingga akhir bulan lalu, Harita Jayaraya menggenggam 90,96% saham CITA, disusul PT Suryaputra Inti Mulia 6,37%, dan publik 2,67%.