Bisnis.com, JAKARTA – PT Ginting Jaya Energi Tbk. akan melepas 750 juta saham dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO yang akan digelar perseroan.
Dalam prospektus yang dirilis perseroan pada Senin (30/9/2019), jumlah saham tersebut setara dengan 30,29% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. Adapun, saham biasa tersebut dilepas dengan nilai nominal Rp100 untuk setiap saham.
IPO perusahaan asal Sumatra Selatan itu ditangani oleh MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Adapun, jadwal sementara gelaran aksi korporasi tersebut, yaitu adalah masa penawaran awal dimulai pada 1 Oktober 2019—14 Oktober 2019, perkiraan masa penawaran umum akan dimulai pada 28 Oktober 2019—31 Oktober 2019.
Dalam keterangannya, dana yang berhasil dihimpun nantinya akan digunakan untuk sebanyak-banyaknya dengan porsi 61% untuk pengembangan usaha dalam bentuk penambahan 7 rig work over dan well services (Wows) perseroan.
Sementara itu, 16,1% akan digunakan untuk pembelian aset tetap untuk mendukung operasional, 10% untuk pelunasan sebagian utang leasing dengan perusahaan pembiayaan yang merupakan pihak ketiga, dan 12,9% untuk modal kerja dengan rincian sebanyak 80% dari modal kerja.
Baca Juga
Ginting Jaya Energi merupakan perusahaan dengan spesialisasi pekerjaan work over dan well services (Wows) dan enhanced oil recovery (EOR). Dari aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), Ginting Jaya Energi mengincar dana segar sekitar Rp300 miliar–Rp400 miliar.
Hingga 30 April 2019, Ginting Jaya Energi memiliki total aset Rp442,01 miliar. Adapun total ekuitas dan liabilitasnya masing-masing Rp250,65 miliar dan Rp191,35 miliar.
Di sisi kinerja keuangan, pendapatan usaha Ginting Jaya Energi tercatat sebesar Rp129,7 miliar pada 2017, Rp168,15 miliar pada 2018, dan Rp58,12 miliar pada Januari-April 2019.
Sementara itu, laba tahun berjalan yang dibukukan sebesar Rp23,52 miliar pada 2017, Rp26,91 miliar pada 2018, dan Rp9,62 miliar pada Januari-April 2019.