Bisnis.com, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia Tbk. berencana melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dikutip Bisnis pada Minggu (29/9/2019), Unilever Indonesia mengumumkan rencana untuk melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split). Emiten bersandi saham UNVR ini menilai aksi korporasi tersebut akan membuat saham perseroan menjadi lebih terjangkau oleh investor ritel.
Baca Juga
Namun, tidak disebutkan berapa perbandingan saham baru dengan saham lama dalam aksi korporasi ini.
Pada perdagangan Jumat (27/9), saham UNVR ditutup menguat 0,53 persen ke harga Rp47.000. Di level itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp358,61 triliun.
"Perseroan akan menyampaikan usulan mengenai perubahan nilai nominal saham (stock split) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang waktu pelaksanaannya akan diumumkan lebih lanjut," terang manajemen dalam keterbukaan informasi.
Selain menyampaikan usulan pemecahan nominal saham, agenda RUPSLB juga akan membahas usulan perubahan direksi perseroan. UNVR menyatakan telah menerima surat pengunduran diri dari Amparo Cheung Aswin sebagai direktur perseroan yang akan berlaku efektif terhitung sejak 1 Oktober 2019 dan akan mengusulkan pengangkatan Rizki Raksanugraha sebagai direktur perseroan menggantikan Amparo.
Rizki Raksanugraha sebelumnya merupakan direktur operasional Danone Indonesia. Rizky memiliki pengalaman lebih dari 27 tahun di bidang supply chain, baik di Indonesia maupun negara lainnya seperti Thailand serta beberapa negara di Timur Tengah, Eropa, dan China.