1. Pidato Presiden Trump di PBB Bikin Harga Minyak Jatuh
Harga minyak jatuh pada Rabu (25/9/2019), setelah pidato Presiden AS Donald Trump di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menambah ketidakpastian prospek pertumbuhan ekonomi global yang menopang permintaan energi.
Dalam pidato di PBB, Trump mengecam China dan menuduh Iran memiliki perilaku yang mengancam. Baca selengkapnya di sini
2. Larangan Ekspor Bijih Nikel Dipercepat, UE Buka Opsi Gugat Indonesia ke WTO
Uni Eropa (UE) membuka opsi untuk mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel oleh Indonesia yang dipercepat dua tahun dari rencana sebelumnya, yaitu mulai berlaku pada awal 2020.
Direktur Departemen Perdagangan Komisi Eropa Leopoldo Rubinacci mengatakan larangan ekspor bijih nikel Indonesia yang dimajukan tersebut telah menjadi ancaman bagi industri baja kawasan Eropa, baca selengkapnya di sini
3. Chandra Asri (TPIA) akan Merger dengan Anak Usaha
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. merilis ringkasan rancangan penggabungan usaha dengan PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), Rabu (25/9/2019).
PBI merupakan entitas anak yang seluruh sahamnya dimiliki emiten bersandi saham TPIA itu. Baca selengkapnya di sini
4. Trump Akan Hadapi Proses Pemakzulan, Saham AS Berguguran
Harga saham perusahaan AS di bursa Wall Street jatuh setelah Kongres secara resmi mengumumkan rencana penyelidikan untuk proses pemakzulan Presiden Donald Trump, sedangkan nilai tukar poundsterling Inggris menguat setelah putusan pengadilan meredupkan peluang untuk Brexit tanpa kesepakatan.
Indeks utama AS yang dibuka lebih tinggi pada perdagangan kemarin waktu setempat, baca selengkapnya di sini
5. Nusantara Almazia (NZIA) Targetkan Jual 1.500 Unit Rumah FLPP pada 2020
Emiten properti PT Nusantara Almazia Tbk. menargetkan bisa menjual 300 unit rumah subsidi sampai dengan akhir 2019 dan 1.500 unit pada tahun depan.
Direktur Utama Nusantara Almazia Deddy Indrasetiawan mengatakan sampai kuartal IV/2019, perseroan bisa menjual 300 unit rumah segmen subsidi yang menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan (FLPP). Baca selengkapnya di sini