Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) akan Merger dengan Anak Usaha

Aksi korporasi ini diyakini bakal menciptakan perusahaan petrokimia yang lebih terintegrasi di Indonesia.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400.000 ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Selasa, (18/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400.000 ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Selasa, (18/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. merilis ringkasan rancangan penggabungan usaha dengan PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI), Rabu (25/9/2019).

PBI merupakan entitas anak yang seluruh sahamnya dimiliki emiten bersandi saham TPIA itu.  Dalam laporan keuangan Chandra Asri untuk semester I/2019, perseroan menguasai 99,98 persen saham PBI. 
 
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (25/9), Direksi dan Dewan Komisaris TPIA dan PBI menyampaikan rencana penggabungan diperlukan untuk menciptakan perusahaan petrokimia yang lebih terintegrasi di Indonesia. Kombinasi ini menciptakan perusahaan yang lebih kuat dan mampu bersaing dengan pemain petrokimia utama regional yang sebagian besar telah terintegrasi. 
 
Merger akan mengintegrasikan proses produksi secara keseluruhan, pemetaan produk yang lebih baik, serta meningkatkan sinergi pengadaan dan akuntansi. Dengan demikian, kinerja operasional diklaim dapat meningkat sehingga menciptakan perusahaan yang lebih sinergis, kuat, dan lebih efisien. 
 
Aksi korporasi ini juga diyakini bakal meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha sehari-hari Chandra Asri, sehingga selanjutnya akan menguntungkan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemegang saham publik perseroan. 
 
Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas rencana merger diperkirakan dapat diperoleh pada 4 November 2019. TPIA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan dari pemegang saham atas rencana tersebut pada 15 November 2019. Targetnya, penggabungan usaha itu berjalan efektif pada 1 Januari 2020. 
 
Pada perdagangan sesi pertama, Rabu (25/9), saham TPIA ditutup menguat 0,3 persen atau naik 25 poin ke harga Rp8.225. Investor tercatat membukukan aksi beli bersih senilai Rp152,68 juta. Di level harga itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp146,68 triliun. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper