Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. diproyeksi membukukan kinerja yang positif pada paruh kedua tahun ini sejalan dengan pelaksanaan transformasi menyeluruh dan tren bisnis properti yang menanjak.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan bahwa kinerja positif LPKR sejalan dengan tren bisnis sektor properti yang positif.
"Apalagi dari segi bunga juga saat ini masih kompetitif dan ekonomi secara makro juga masih cukup baik," kata Lanjar dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (12/9/2019).
Dia menambahkan raihan dana rights issue yang didapat emiten berkode saham LPKR itu menjadikan struktur permodalan lebih kuat sehingga bisa lebih ekspansif.
Pada Juni 2019, LPKR meraup dana segar sebesar US$ 787 juta atau setara dengan Rp 11,2 triliun dari aksi korporasi rights issue.
Baca Juga
Selain itu, LPKR juga dianggap lihai dalam membaca arah bisnis dengan menggandeng berbagai partner strategis. Dukungan konsumen yang terus percaya dengan berbagai inovasi LPKR juga menambah kekuatan perusahaan tersebut.
LPKR diproyeksikan akan membukukan pendapatan senilai Rp13,5 triliun sepanjang tahun ini. Proyeksi itu mencerminkan kenaikan 22% dari raihan Rp11,05 triliun pada 2018.
Di lantai bursa, LPKR ditutup di level Rp276 per saham pada akhir perdagangan Rabu (11/9/2019). Sepanjang tahun berjalan 2019, LPKR menguat 14,46%.