Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Baru Saudi Tegaskan Kesepakatan OPEC, Minyak Mentah Menguat

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober menguat 0,43 persen atau 0,25 poin ke level US$58,10 pada pukul 06.13 WIB perdagangan Selasa (10/9/2019), setelah ditutup menguat 2,4 persen atau 1,33 poin ke level US$57,85 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisns.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari satu bulan terakhirkarena investor diyakinkan bahwa OPEC dan sekutunya akan terus memangkas produksi untuk membantu menyeimbangkan pasar minyak global.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober menguat 0,43 persen atau 0,25 poin ke level US$58,10 pada pukul 06.13 WIB perdagangan Selasa (10/9/2019), setelah ditutup menguat 2,4 persen atau 1,33 poin ke level US$57,85 per barel di New York Mercantile Exchange pada Senin.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak November menguat 1,71 persen atau 1,05 poin dan ditutup di posisi US$62,59 per barel pada perdagangan Senin di ICE Futures Europe Exchange.

Dilansir Bloomberg, harga minyak menguat setelah Menteri Energi Arab Saudi yang baru diangkat Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan tidak akan ada perubahan signifikan dalam kebijakan OPEC+.

Komite inti OPEC+ akan bertemu di Abu Dhabi minggu ini untuk meninjau kemajuan kesepakatan pemangkasan produksi minyak mentah. Sementara itu, investor juga fokus pada apakah nasib perundingan perdagangan AS dan China menjelang pertemuan pada bulan Oktober.

"Sebagian besar penguatan berasal dari berita Saudi. Tapi ada juga sejumlah optimisme dari perjanjian perdagangan di pertemuan yang akan datang," kata Phil Streible, analis pasar senior RJO Futures.

Minyak mentah di New York naik untuk sesi kelima berturut-turut di tengah optimisme seputar kebijakan OPEC. Menteri energi Uni Emirat Arab menjanjikan dorongan untuk membuat semua anggota berkomitmen untuk mengekang pasokan.

Sementara itu, menteri perminyakan Irak mengatakan baru-baru ini ada peningkatan produksi minyak karena permintaan domestik untuk listrik dan akan memompa lebih sedikit dalam beberapa bulan mendatang.

"Meskipun tidak ada perubahan radikal dalam kebijakan minyak, perkembangan selama akhir pekan terus menggarisbawahi komitmen Saudi untuk menstabilkan pasar dan mendorong harga lebih tinggi," kata Michael Tran, analis komoditas di RBC Capital Markets.

Sebelum diangkat menjadi menteri, Pangeran Abdulaziz pernah menjabat sebagai deputi menteri selama belasan tahun dan dan menjadi menteri negara untuk energi sejak 2017.

 

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Oktober 2019
TanggalHarga (US$/barel)Perubahan

9/9/2019

57,85

+1,33 poin

6/9/2019

56,52

+0,22 poin

5/9/2019

56,30

+0,04 poin

Pergerakan minyak mentah Brent kontrak November 2019
TanggalHarga (US$/barel)Perubahan

9/9/2019

62,59

+1,05 poin

6/9/2019

61,54

+0,59 poin

5/9/2019

60,95

+0,25 poin

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper