Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil PT Ever Shine Tex Tbk. memperkuat lini bisnis kain tenun dan kain rajut untuk mencapai pertumbuhan kinerja dua digit pada 2019.
Corporate Secretary Ever Shine Tex Erlien Lindawati Surianto mengatakan bahwa perseroan mengincar penjualan sebesar US$40 juta dan laba bersih sebesar US$2 juta pada tahun ini. Target penjualan dan laba bersih tersebut masing-masing tumbuh 11,17% dan 41,84% secara tahunan.
Pada 2018, emiten dengan kode saham ESTI ini mencatatkan penjualan sebesar US$35,98 juta atau tumbuh 2,4%. Sementara itu, laba komprehensif tercatat sebesar US$1,41 juta, berbalik dari rugi pada 2017 sebesar US$1,70 juta.
Erlien mengatakan, permintaan terhadap produk benang melemah karena kondisi ekonomi global yang kurang kondusif akibat perang dagang AS-China. Sebaliknya, permintaan dari segmen UMKM dan startup terhadap produk kain tenun dan rajut yang meningkat.
Kondisi itu tercermin dari volume produksi benang yang menurun pada kuartal I/2019, sedangkan produk kain meningkat pada periode tersebut. ESTI mencatat, volume produksi benang turun 46% menjadi 1.999,54 ton. Sementara itu, produksi kain tenun naik 26,1% menjadi 7,64 juta yard dan kain rajut naik 60,8% menjadi 171,9 ton.
"Ini [permintaan kain] mengimbangi kondisi pasar benang yang belum kondusif," katanya dalam paparan publik periode 2018 pada akhir pekan lalu.
Baca Juga
Pasar domestik masih menjadi fokus perseroan. Salah satunya, ESTI menjadi pemasok kain tenun untuk jaket Gojek dan Grab sebanyak 8.000 yard per bulan.
Erlien optomistis penjualan pada semester II/2019 bakal lebih baik didorong momentum hari besar keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru. Apalagi secara historis, penjualan tekstil dan garmen lebih kencang pada semester II/2019.
Perseroan mencermati penjualan pada separuh pertama tahun ini lebih melambat meski ada momentum Ramadan dan Lebaran. Menurutnya, ini terjadi seiring dengan kondisi Pilpres sehingga toko tekstil tidak ingin memasok lebih banyak. "Kami optimistis di 2019, apalagi semester II ada Natal. Beberapa perusahaan garmen juga lebih kencang di paruh kedua itu," katanya.
Perseroan belum berencana melakukan aksi korporasi tahun ini. Adapun, belanja modal sebesar US$1 juta yang bersumber dari kas internal itu digunakan untuk perawatan mesin.
Pada kuartal I/2019, perseroan membukukan penjualan sebesar US$7,73 juta atau turun 25,2% secara tahunan. Sementara itu, perseroan berhasil mencetak laba komprehensif sebesar 0,29 juta pada kuarta I/2019, berbalik dari rugi komprehensif pada kuartal I/2018 sebesar US$0,22 juta.