Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Semesta Internusa (SSIA) Banderol Kawasan Industri Subang US$100/Meter Persegi

Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk menargetkan harga jual lahan di Kawasan Industri Subang sekitar US$100/m2. Rencananya akan dipasarkan pada pertengahan 2020.
/suryainternusa
/suryainternusa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk menargetkan harga jual lahan di Kawasan Industri Subang sekitar US$100/m2. Rencananya akan dipasarkan pada pertengahan 2020.

Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman mengatakan sejauh ini perseroan sudah menguasai lahan seluas 1.100 hektare (ha). Rencananya akan ada akusisi lahan baru seluas 160 ha pada tahun ini menggunakan pinjaman bank sebesar Rp500 miliar.

“Subang rencananya akan kami lepas pada kisaran US$100/m2 mengacu pada Karawang yang punya harga US$170/m2. Tapi tergantung kalau transaksinya besar bisa dibawah itu harganya," katanya pada Rabu (26/6/2019).

Erlin menyebutkan bahwa rencananya fase pertama SSIA akan launching pada pertengahan tahun depan. Sekitar 30% dari kawasan industri itu rencananya adalah daerah residensial bagi para pekerja. Menurutnya, dengan luas lahan 250 ha kemungkinan akan ada 25-35 perusahaan yang bisa ditempatkan disitu.

 Adapun dana yang dikucurkan oleh perseroan untuk fase pertama sekitar Rp1,5 triliun hanya untuk infrastruktur. Erlin menyebut, bila ditambah dengan akusisi lahan perseroan telah menghabiskan sekitar Rp1,7 triliun.

“Dari alokasi dana Rp1,7 triliun yang sudah terpakai kisaran Rp500 miliar sampai Rp700 miliar. Perkiraan kami infrastruktur bisa menghabiskan Rp1,1 triliun sampai Rp1,5 triliun,” katanya.

SSIA pun menargetkan yang akan memakai lahan tersebut adalah perusahaan otomotif. Sebab, pelabuhan Patimban yang berjarak 40 km dari kawasan industry dikhusukan untuk otomotif. Akan tetapi, sejauh ini yang tertarik adalah perusahaan di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG).

“Yang sudah berminat 5-10 perusahaan FMCG tapi target market kami di otomotif karena Pelabuhan Patimban dibangun untuk industri tersebut,’ katanya.

Erlin pun menyebut aka nada tiga fase yang memerlukan lahan seluas 2.000 ha. Artinya perseroan masih akan menambah sekitar 740 Ha lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper