Bisnis.com, JAKARTA — PT Samindo Resources Tbk. tengah mengikuti tender proyek pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 50 megawattt yang berlokasi di Bali.
Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Samindo Resources Ahmad Saleh mengungkapkan bahwa perseroan tengah membidik peluang bisnis baru di luar kontraktor pertambangan. Salah satu bisnis yang dilirik perseroan yang pembangkit listrik.
Ahmad mengungkapkan perseroan tengah mengikuti tender proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Fasilitas itu memiliki kapasitas 2x25 megawatt (MW). “Pengumuman pemenang tender Agustus 2019. Kami akan masuk sendiri,” ujarnya di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Dia menjelaskan bahwa investasi yang dibutuhkan untuk proyek PLTS sekitar US$1 juta per 1 MW. Dengan demikian, dana yang dibutuhkan sekitar US$50 juta.
Untuk kebutuhan itu, Ahmad menyebut pendanaan utama akan berasal dari internal. Pihaknya mengklaim emiten berkode saham MYOH itu memiliki kas yang kuat.
Selain itu, lanjut dia, MYOH juga mendapatkan dukungan yang kuat dari pemegang saham. Menurutnya, Samtan Co. Ltd memiliki kekuatan finansial serta akses ke perbankan yang besar.
Baca Juga
Seperti diketahui, Samtan Co. Ltd, perseroan asal Korea Selatan, mengakusisi saham PT Myoh Technology Tbk. pada akhir 2011. Pada 2012, Myoh Technology mengganti nama menjadi perusahaan jasa pertambangan batu bara.
Samindo Resources merupakan investment holding company dengan kompetensi inti dalam penyediaan jasa pertambangan batu bara khususnya pemindahan lapisan penutup atau overburden removal, produksi batu bara atau coal getting, pengangkutan batu bara, pemetaan geologi, dan pemboran.
Adapun, kegiatan produksi itu dijalankan melalui empat anak usaha yakni PT SIMS Jaya Kaltim, PT Trasindo Murni Perkasa, PT Samindo Utama Kaltim, dan PT Mintec Abadi.