Bisnis.com, JAKARTA — Panin Asset Management meyakini tingkat permintaan investor terhadap produk Exchange Traded Fund (ETF) tetap tinggi di tengah gejolak yang mewarnai pasar saham belakangan ini.
Direktur Panin Asset Management Ridwan Soetedja menargetkan bisa mengelola sekitar Rp200 miliar dari penerbitan produk Reksa Dana Indeks Panin ETF (IDX30) Dinamis, yang baru diterbitkan pada Senin (27/5/2019), yang mengacu pada indeks IDX30. Nilai itu hanya berada di kisaran 2 persen dari total target dana kelolaan perseroan tahun ini yang mencapai Rp14 triliun.
Namun, dengan tingkat volatilitas di pasar saham yang tinggi, produk seperti ETF yang bisa keluar dan masuk dengan lebih cepat dan likuiditas yang baik dinilai diperlukan.
Baca Juga
Selain itu, IDX30 juga merujuk pada saham dengan kapitalisasi pasar paling besar dan memiliki likuiditas tinggi. Pergerakan saham-saham besar tersebut diharapkan bisa merepresentasikan bursa.
Dia melanjutkan minat manajer investasi menerbitkan ETF mengalami peningkatan selama 2 tahun belakangan.
“Timing peluncurannya sekarang, kami kira cukup tepat. Banyak momen penting, Pemilu dan global trade war, akan membuat volatilitas pasar saham cukup tinggi sehingga [masuk ETF] tepat,” jelas Ridwan, Senin (27/5).
Reksa Dana Indeks Panin ETF (IDX30) Dinamis disebut memiliki nilai Aktiva Bersih (NAB) awal Rp500 per unit penyertaan dengan satuan unit kreasi sebanyak 100.000 unit penyertaan. Nominal maksimum pembelian senilai Rp50 juta.
Ini adalah produk ETF ketiga yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2019, atau produk ke-27 dari total ETF yang tercatat di BEI. Berdasarkan statistik pasar modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NAB ETF per 3 Mei 2019 adalah Rp12,9 triliun.