Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Resources Minerals (BRMS) Klaim Berhasil Cetak Laba Bersih di Kuartal I/2019

Emiten afiliasi Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. mengklaim telah mengantongi laba bersih US$81.723 pada kuartal I/2019 atau berbalik dari posisi rugi kuartal I/2018.
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Bisnis.com, JAKARTA Emiten afiliasi Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. mengklaim telah mengantongi laba bersih US$81.723 pada kuartal I/2019 atau berbalik dari posisi rugi kuartal I/2018.
Dalam siaran persnya, Herwin W. Hidayat Director & Investor Relations Bumi Resources Minerals melaporkan perseroan telah mengantongi laba bersih US$81.723 pada kuartal I/2019. Posisi itu berbalik dari kerugian US$4,66 juta pada kuartal I/2018.
Selain itu, emiten berkode saham BRMS tersebut juga menekan interest & finance charges dari US$3,78 juta pada kuartal I/2018 menjadi US$7.779 pada kuartal I/2019.
Herwin menjelaskan bahwa BRMS menghasilkan keuntungan atas kinerja operasinya sepanjang kuartal I/2018. Perseroan akan memulai produksi dari proyek tambang emasnya di Palu, Sulawesi sesuai dengan jadwal pada kuartal IV/2019.
 
Selanjutnya, lanjut dia, BRMS bersama dengan mitra kerjanya, NFC China, telah memulai pekerjaan pembangunan infrastruktur dan segera memasuki tahap produksi dari proyek tambang seng dan timah hitamnya di Dairi, Sumatera pada 2021.
 
“BRMS tengah mengkaji kemungkinan untuk mempercepat rencana produksi dari tambang tembaganya di Gorontalo, Sulawesi dari jadwal awalnya 2022,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (11/4/2019).
Sebagai catatan, PT Gorantalo Minerals telah memperoleh izin kegiatan operasi produksi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Izin tersebut menjadi dasar bagi Gorontalo Minerals (GM) untuk mengembangkan dan mengoperasikan tambang tembaga dan emas yang dimiliki di Gorontalo, Sulawesi Utara. 
 
Adapun, restu tersebut memberikan jangka waktu konstruksi selama tiga tahun dan setelah masa konstruksi tersebut selesai jangka waktu operasi produksi selama 30 tahun sampai dengan 31 December 2052. Rata-rata volume sebesar 1 juta ton bijih per tahun.
 
Seperti diketahui, GM dimiliki 80% oleh BRMS dan sisanya oleh PT Aneka Tambang Tbk. dan tercatat saat ini mengoperasikan konsesi tambang berdasarkan kontrak karya (KK) atas lahan seluas 24.995 hektare di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, di Sulawesi Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper