Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten logam nasional mengebut ekspansi bisnisnya pada tahun ini, merespons harga komoditas dunia yang meningkat, sekaligus untuk memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh.
Berdasarkan rekapitulasi Bisnis.com, sedikitnya 8 emiten logam nasional menyebut akan memulai proyek ekspansinya. Beberapa dari perusahaan tersebut juga telah menempuh penambahan dana melalui rights issue, di mana dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi.
PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) akan mengoptimalkan operasi pabrik flotasi kedua untuk meningkatkan kontribusinya pada pendapatan 2019. Pabrik yang baru diujicoba Desember 2018 tersebut akan memproduksi bijih 500 ton per hari.
“Sejak Desember 2018 sudah memproduksi skala 500 ton per hari secara terus-menerus oleh pabrik flotasi kedua, diharapkan akan berjalan optimal pada Maret/April 2019,” ungkap Direktur Keuangan ZINC Hendra Susanto William.
Hendra mengungkapkan dengan pengoperasian fasilitas flotasi kedua tersebut, ZINC akan dapat memproduksi bijih sekitar 450.000 ton ore. Dengan rata-rata kadar sebesar 10% yang akan menghasilkan konsentrat seng sebesar 45.000 ton dan timbal 30.000 ton.
Manajemen sebelumnya menyebut pabrik yang menelan investasi US$20 juta tersebut, akan meningkatkan volume produksi harian ZINC dapat menjadi 2.500 ton, sedangkan produksi bulanan menuju 7.000—7.500 ton dari sebelumnya 5.500—5.500 ton per bulan.
Baca Juga
Manfaatkan Momentum
Merespons ekspansi agresif emiten pertambangan logam pada tahun ini, kalangan analis menilai perusahaan-perusahaan tersebut tengah menangkap peluang dari kenaikan harga komoditas global.
Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyampaikan sejumlah komoditas seperti emas, timah, dan nikel tengah menunjukkan pergerakan harga positif, dan diprediksi terus berlanjut positif sepanjang tahun ini.
“Selain itu, serangkaian rencana ekspansi bisnis perusahaan juga memegang peranan penting, untuk meningkatkan kapasitas produksi masing-masing emiten tersebut,” ungkap Robertus saat dikonfirmasi, akhir pekan lalu.
Pergerakan Saham YTD dan Rencana Ekspansi Emiten Tambang Logam
Emiten | YTD* (%) | Rencana Ekspansi 2019 |
ANTM | 33,99 | Pembangunan total 3 smelter yang seluruhnya rampung 2021 |
TINS | 76,82 | Sedang membangun smelter efisien dengan teknologi Fuming dan Ausmelt |
PSAB | 4,95 | Menghimpun dana melalui private placement untuk ekspansi |
INCO | 14,72 | Merampungkan skema divestasi, membentuk JV untuk pengelolaan tambang baru |
ZINC | 12,81 | Mulai operasikan pabrik flotasi kedua, dan masih penjajakan pembangunan smelter seng di Pangkalan Bun |
MDKA | 0,57 | Menghimpun dana dari PUT dan private placement untuk ekspansi |
*hingga penutupan perdagangan Jumat (8/1)