Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten logam nasional mengebut ekspansi bisnisnya pada tahun ini, merespons harga komoditas dunia yang meningkat, sekaligus untuk memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh.
Berdasarkan rekapitulasi Bisnis.com, sedikitnya 8 emiten logam nasional menyebut akan memulai proyek ekspansinya. Beberapa dari perusahaan tersebut juga telah menempuh penambahan dana melalui rights issue, di mana dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi.
PT Timah Tbk. (TINS) tengah mengkaji peningkatan kapasitas dari fasilitas pengolahan berteknologi ausmelt dari 35.000 metrik ton, menjadi 40.000 metrik ton logam per tahun. Pada Maret 2019, TINS rencananya akan mengoperasikan fasilitas pengolahan baru berteknologi fuming.
Direktur Keuangan PT Timah Emil Ermindra menyampaikan belum lama ini perseroan memutuskan melakukan review terhadap rencana pembangunan fasilitas ausmelt, guna menyesuaikan dengan rencana pengembangan bisnis perseroan.
“Tim Proyek Ausmelt masih mengkaji ulang berapa besar kapasitas produksi ideal dari ausmelt yang akan dibangun sejalan dengan perkembangan usaha ke depan. Tentunya nilai investasi akan lebih besar,” ungkap Emil saat dihubungi Bisnis, Jumat (8/2).
Jika PT Timah akan membangun fasilitas pengolahan berteknologi ausmelt dengan kapasitas maksimal 35.000 ton per tahun, perseroan akan menginvestasikan dana sebesar US$56 juta atau sekitar Rp782,04 miliar jika menggunakan asumsi rupiah pada penutupan perdagangan Jumat (8/2) yang di level Rp13.965 per US$.
Baca Juga
Menurut Emil, potensi peningkatan kapasitas ausmelt hingga ke 40.000 metrik ton per tahun diperkirakan membutuhkan dana investasi hingga Rp1 triliun. Dana ini pun akan dihimpun perseroan melalui sejumlah proses pembiayaan.
Pergerakan Saham YTD dan Rencana Ekspansi Emiten Tambang Logam
Emiten | YTD* (%) | Rencana Ekspansi 2019 |
ANTM | 33,99 | Pembangunan total 3 smelter yang seluruhnya rampung 2021 |
TINS | 76,82 | Sedang membangun smelter efisien dengan teknologi Fuming dan Ausmelt |
PSAB | 4,95 | Menghimpun dana melalui private placement untuk ekspansi |
INCO | 14,72 | Merampungkan skema divestasi, membentuk JV untuk pengelolaan tambang baru |
ZINC | 12,81 | Mulai operasikan pabrik flotasi kedua, dan masih penjajakan pembangunan smelter seng di Pangkalan Bun |
MDKA | 0,57 | Menghimpun dana dari PUT dan private placement untuk ekspansi |
*hingga penutupan perdagangan Jumat (8/1)