Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten infrastruktur telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. akan mendapatkan kontribusi pendapatan dari kepemilikannya sebesar 51% pada PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk.. Perseroan memprediksi kontribusi Gihon sekitar 5% pada total pendapatan perseroan pada 2019.
Chief Financial Officer (CEO) Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menyampaikan kontribusi Gihon Telekomunikasi memang belum begitu besar terhadap pendapatan perseroan, mengingat Tower Bersama Infrastructure hanya menggenggam 50,12% saham Gihon.
"Kontribusinya belum begitu besar karena portofolio mereka [Gihon Telekomunikasi Indonesia] juga belum banyak. Kami juga baru beres tender offer, nanti tinggal kami eksekusi dari tender offer tersebut," ungkap Helmy kepada Bisnis.com, baru-baru ini.
Helmy menjelaskan emiten dengan sandi TBIG tersebut berminat memperbesar kepemilikan pada GHON. Namun, perseroan masih akan terus memantau kinerja GHON untuk mengambil langkah berikutnya. Sejauh ini, dia menyebut baik manajemen TBIG maupun GHON terbuka untuk kerja sama lebih lanjut.
Menurutnya, emiten menara Grup Saratoga tersebut belum memiliki rencana spesifik soal pengembangan anorganik pada tahun ini. Perseroan terbuka dengan peluang akuisisi jika menemukan partner yang memberikan nilai tambah.
Bisnis.com mencatat Tower Bersama Infrastructure cukup ekspansif melakukan akuisisi pada tahun lalu. Yang teranyar adalah perseroan baru saja memperbesar kepemilikan saham pada Gihon Telekomunikasi Indonesia menjadi 50,12% dari sebelumnya 19,79%.
Tower Bersama kini menggenggam 275.642.000 saham GHON dari sebelumnya 108.882.000 saham. Adapun, awalnya TBIG hanya menguasai 19,79% saham GHON yang diserap pada saat GHON melaksanakan penawaran umum saham perdana, yaitu 9 April 2018.
Jumlah saham GHON yang dibeli TBIG kali ini yaitu 55 juta saham atau 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada GHON yang merupakan penukaran dari Obligasi Wajib Tukar yang diperoleh perseroan pada 9 April 2018.
Kemudian, akhir tahun lalu TBIG kembali menyerap 111,76 miliar atau sebesar 20,32% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dalam GHON yang merupakan pelaksanaan jual beli saham berdasarkan perjanjian pendahuluan pada 3 Desember 2018.
Pada pembelian pertama, TBIG membayar hingga Rp64,35 miliar dengan menggunakan harga IPO GHON. Pembelian kedua ini, perseroan membeli saham GHON dengan harga Rp1.350 sehingga TBIG menggelontorkan hingga Rp150,87 miliar.
Sepekan sebelum meningkatkan kepemilikan pada GHON, TBIG resmi megakuisisi PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk., perusahan yang memiliki bisnis serupa.
Setelah akuisisi tersebut, TBIG menggenggam 160.446.200 saham Visi Telekomunikasi Infrastruktur atau sebesar 51% dari modal ditempatkan dan disetor emiten dengan sandi GOLD tersebut.