Bisnis.com, JAKARTA – Narasi bahwa bitcoin akan menggantikan emas sebagai aset safe haven suatu hari nanti telah menarik berbagai respons dari banyak pihak khususnya dalam lingkaran cryptocurrency (mata uang kripto).
Reputasi bitcoin sebagai cryptocurrency paling populer kerap dibandingkan dengan emas, bahkan ada juga yang mengklaimnya lebih baik dari emas di tengah masa ketidakpastian dan pergolakan pasar.
Namun, sebuah laporan dari World Gold Council menunjukkan yang sebaliknya. Ketika memiliki peluang untuk menunjukkan kualitas aset safe haven selama volatilitas pasar saham, tidak seperti emas, bitcoin gagal memperlihatkannya dan alih-alih terus bersifat sebagai aset berisiko.
“Pada kuartal IV/2018, ketika pasar saham global mengalami kuartal terburuknya sejak 2009, cryptocurrency memiliki peluang utama untuk menunjukkan kualitas safe haven layaknya emas,” papar organisasi pengembangan pasar untuk industri emas tersebut.
“Namun, cryptocurrency, seperti bitcoin, justru berperilaku seperti aset berisiko dan mengalami penurunan sementara emas menguat,” lanjut laporan itu, seperti dilansir Market Watch.
Di antara suara vokal yang mengunggulkan bitcoin dibandingkan dengan emas adalah si kembar Cameron dan Tyler Winklevoss, juragan cryptocurrency sekaligus pendiri bursa pertukaran cryptocurrency Gemini Trust Co.
Mereka berpendapat bahwa kesepadanan bitcoin menjadikannya pertaruhan yang lebih baik ketimbang emas.
“Satu-satunya hal yang membuat emas lebih unggul daripada bitcoin adalah [emas] sudah ada 3.000 tahun lebih dulu,” ujar Cameron dalam sebuah wawancara di Balancing the Ledger TV.
Namun, data World Gold Council memperlihatkan yang sebaliknya dengan membandingkan bitcoin dengan saham teknologi.
“Gerak harga Bitcoin menyerupai saham teknologi," kata para analis, merujuk pada kinerja bitcoin pada kuartal IV/2018. Pada periode tersebut, harga bitcoin anjlok 55% dan Nasdaq meluncur 19%.
Di sisi lain, harga emas mampu menguat 9,4%. Selama periode itu, bitcoin dan Nasdaq berkorelasi sebesar 0,69.
Kendati demikian, laporan itu tidak menjelaskan bahwa dengan harga di US$4.000 pada November 2018, harga bitcoin secara historis masih tetap mengungguli saham Amazon (AMZN), dilansir dari Bitcoinist.
Sementara itu, emas memang mungkin menjadi opsi yang stabil, meskipun belum membukukan kenaikan yang hampir sama dengan indeks saham S&P atau pun saham emiten teknologi ternama seperti AMZN dalam satu dekade terakhir.
Karena itu, jika mencari stabilitas maka emas mungkin akan menjadi pertaruhan yang lebih baik ketimbang saham dan terutama kelas aset baru seperti bitcoin.
Para analis World Gold Council juga memperingatkan siapa pun yang membeli bitcoin dan cryptocurrency lainnya sebagai perlindungan terhadap volatilitas pasar agar berpikir ulang.
“Kuartal keempat menunjukkan hanya satu titik data untuk analisis bitcoin, tetapi itu penting," kata mereka.
“Ini adalah salah satu dari beberapa periode dimana tekanan pasar yang sesungguhnya telah terjadi sejak krisis keuangan. Dan periode itu harus membuat investor mempertimbangkan kembali alasan mereka berinvestasi dalam cryptocurrency.”