Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS mendekati level tertinggi terhadap mata uang utama lainnya pada awal pekan ini lantaran euro melemah akibat risiko politik tekait Kanselir Jerman Angela Merkel dalam membentuk tahta koalisi pemerintahan.
Dilansir Bloomberg, pada Senin (20/11), Indeks dolar AS telah mencapai level 94,104, atau tertinggi sejak 14 November 2017.
Pada waktu yang sama, euro jatuh ke level US$1,1720 menyusul berita kegagalan koalisi pemerintah Jerman, terlemah sejak 15 September 2017.
Kanselir Jerman Angela Merkel yang sudah menjabat sejak 2005 tengah berada dalam kondisi lemah pascamemenangkan pemilihan pada September lalu dengan jumlah kursi yang berkurang.
Dia mengatakan akan menginformasikan kepada Presiden bahwa dirinya tidak bisa membentuk koalisi setelah Free Democrats Party (FDP) mengundurkan diri dari negosiasi.
Perkembangan politik ini mendorong Jerman, ekonomi terbesar Eropa, mengalami krisis politik yang menimbulkan kekhawatiran di antara para investor. Namun hal ini menguntungkan bagi dolar AS.
Baca Juga
“Melemahnya euro akibat politik internal di Jerman tersebut mampu mendorong dolar AS mengatasi ketidakpastian politiknya sendiri,” kata Analis senior Joe Manimbo.
Banyak analis yang memperkirakan pekan ini menjadi perdagangan yang relatif tenang dengan pasar AS, yang ditutup untuk liburan thanksgiving pada Kamis dan dengan beberapa rilis data utama AS.
Di samping itu, pedagang masih menunggu pidato Gubernur The Federal Reserve Janet Yellen pada dini hari (21/11) dan rilis pada Rabu (22/11) sebagai arah kebijakan moneter AS.