Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekawan Intipratama (SIAP) Akan Suntik Modal Anak Usaha

PT Sekawan Intipratama Tbk. (SIAP) berencana meningkatkan modal dasar dan modal disetor ke anak usahanya PT Indowana Bara Mining Coal (IWBMC) pada tahun ini.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sekawan Intipratama Tbk. (SIAP) berencana meningkatkan modal dasar dan modal disetor ke anak usahanya PT Indowana Bara Mining Coal (IWBMC) pada tahun ini.

Perseroan merencanakan peningkatan modal IWBMC, dari modal dasar dan disetor Rp2,5 miliar menjadi modal dasar Rp100 miliar dan modal disetor Rp25 miliar. Rencana itu, terungkap dalam paparan public expose yang diunggah Bursa Efek Indonesia pada, Rabu (25/1/2017).

IWBMC juga tengah merencanakan untuk kegiatan overburden removal–hauling transportation ke jetty kepada investor. Saat ini besaran harga untuk kontrak tersebut sedang di kalkulasi ulang mengingat meningkatnya kegiatan penambangan akhir-akhir ini.

Adapun, beauty contest untuk investor dan kontraktor sedang dilakukan, dimana masing masing saat ini sedang melakukan “due diligence” melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) dengan IWBMC.

Peserta beauty contest tersebut adalah Cendana Emas Windu, Centra Nusa Indonesia, Anugerah Bintang Cemerlang, Kaltim Doiamond Coal, dan Permata Megamas Jaya

“Kalkulasi internal untuk biaya produksi adalah US$16 – US$19 per ton dan harga minimum US$23 per ton di barge/jetty. Produksi direncanakan pada awal kuartal II 2017, dengan inisial produksi sebesar 50.000 ton per bulan,” tulis paparan tersebut.

Tak hanya itu, perseroan juga tengah mengkaji kerja sama pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang dengan kapasitas 2 x 200 megawatt dengan Houdian. Saat ini draft pra studi kelayakan (pre-feasibility study/pra-FS) sudah selesai dilakukan.

Sementara, untuk anak usaha lainnya, yakni PT Mahaputra Adi Nusa (MAN), perseroan menargetkan bisa memproduksi batu galian andesit sebanyak 1,2 juta meter kubik pada tahun ini, dengan rata-rata harga jual yang diproyeksikan sebesar Rp187.000 per meter kubik.

“MAN mendapatkan advisory fee sebesar 10% dari revenue tersebut,” tulis paparan itu.

Adapun, revenue tersebut dapat bertambah apabila MAN dapat meningkatkan dari jasa advisory menjadi jasa usaha penambangan, yang saat ini sedang dalam proses pengajuan ke instansi berwenang. Penambahan pendapatan diproyeksikan bisa mencapai Rp5,46 miliar per bulan dari produksi split dan base course.

“Perusahaan percaya bahwa kerja sama ini akan memberikan value yang signifikan kepada SIAP.“

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper