Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi penguatan rupiah bisa berlanjut pada perdagangan Kamis (22/9/2016) seiring Bank Indonesia yang diprediksi bakal melonggarkan moneter.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan dolar AS yang melemah akan berlanjut sehingga tekanan penguatan rupiah juga akan bertahan. Euforia pencapaian uang tebusan tax amnesty yang bertahan akan bertemu dengan harapan pemangkasan BI RR rate akan menguasai arah pergerakan aset berdenominasi rupiah pada hari ini.
“Finalisasi APBN 2017 masih ditunggu sementara sentimen negatif dari rencana pelebaran defisit APBN-P 2016 masih tertutupi,” katanya dalam riset.
Sementara itu, Janet Yellen masih terlihat hawkish dengan mengatakan bahwa FFR target bisa naik khususnya jika serapan tenaga kerja semakin membaik. Namun di sisi lain, jumlah anggota the Fed yang menginginkan FFR target tidak naik, bertambah dan jumlah kenaikan yang diperkirakan, turun menjadi hanya 1 kali.
Indeks dolar AS dan imbal hasil US Treasury langsung turun dini hari tadi. Sebelumnya, BoJ merombak target moneternya tetapi masih dalam semangat pelonggaran untuk mengejar inflasi yang lebih tinggi. Fokus pasar global akan beralih ke debat capres AS.