Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) akan cenderung mengalami tekanan dengan range pergerakan 4.867-4.940 pada perdagangan Kamis (9/6/2016).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG secara teknikal analysis membentuk pola yang tidak cukup baik, yakni dengan pola bearish harami pada area ovebought pada momentumnya.
Selain itu, IHSG juga terlihat false break pada resistance harga tertingginya tahun ini. Indikator stochastic terkonsolidasi negatif dengan penurunan pada momentum RSI di area cukup tinggi pada osilator.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan cenderung mengalami tekanan dengan range pergerakan 4.867-4.940," katanya dalam riset, Kamis (9/6/2016).
Kemarin, mayoritas bursa di Asia bergerak terkonsolidasi dengan penguatan dipimpin oleh bursa saham di Jepang dan Korea selatan setelah mata uang won Korea Selatan memperpanjang kenaikan.
Bursa Eropa dibuka lebih rendah dari penutupan sebelumnya seakan mewaspadai data cadangan minyak di AS yang akan rilis nanti malam dapat menjadikan alasan sebagai aksi profit taking.
Adapun, sentimen selanjutnya Investor akan merefleksikan data cadangan minyak di AS, tingkat inflasi di China yang diekspektasikan cukup positif melihat aktifitas impor yang cukup tinggi, aktivitas impor dan expor di Jerman dan data pekerja di AS.