Bisnis.com, JAKARTA - Menandai hari ulang tahun pencatatan saham Astra International (ASII) ke-26 tahun, jajaran direksi ASII membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (4/4/2016).
Direktur Independen PT Astra International Tbk (ASII) Gunawan Geniusahardja dan Direktur PT Astra International Tbk Suparno Djasmin didampingi para eksekutif Grup Astra, memimpin seremoni sederhana tersebut di gedung BEI.
Sepanjang 26 tahun listing di BEI, Astra telah membagikan deviden selama 20 tahun kepada seluruh pemegang saham. Per 31 Maret 2016, kapitalisasi pasar saham ASII mencapai Rp 294 triliun dengan bobot 5,7% dari total kapitalisasi pasar di BEI yang mencapai Rp 5.143 triliun. Kapitalisasi pasar Astra tersebut merupakan terbesar ke-5 di BEI.
“Terima kasih atas dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan, BEI dan berbagai pihak terkait, baik perusahaan efek/penjamin emisi, biro administrasi efek, bank kustodian, wali amanat serta profesi penunjang pasar modal lainnya dan para investor yang mendukung Astra selama 26 tahun sebagai perusahaan terbuka. Kami berharap dukungan tersebut akan terus berlangsung pada masa-masa yang akan datang,” ujar Gunawan Geniusahardjasebelum menekan tombol pembukaan perdagangan saham BEI, Senin (4/4/2016).
Hingga hari ini, banyak manfaat yang diperoleh Astra beserta stakeholder-nya, mulai dari keterbukaan informasi, profesionalisme, hingga penerapan manajemen risiko yang lebih baik daripada sebelumnya.
Dia mengemukakan keputusan Astra untuk go public 26 tahun yang lalu merupakan murni keinginan pribadi dari pendiri Astra, William Soeryadjaya, untuk menjadikan Astra seperti pohon rindang tempat berteduh dari hujan dan panas bagi banyak orang. "Beliau ingin Astra sejahtera bersama bangsa".
Astra sebagai perusahaan induk dengan 198 perusahaan, saat inii bergerak di enam bidang usaha yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat & pertambangan, agribisnis, infrastruktur, logistik dan lainnya serta teknologi informasi.
Astra, yang juga memiliki 9 yayasan di dalamnya semakin matang dan profesional serta mampu berkontribusi lebih kepada shareholders melalui payung kegiatan corporate social responsibility (CSR) Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia).
"Pada prinsipnya, di mana pun Astra berada harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya, sesuai dengan butir pertama filosofi Catur Dharma, yaitu Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara. Astra, sepanjang perjalanannya sejak tahun 1957 senantiasa mendedikasikan karyanya untuk kemajuan bangsa Indonesia," ujarnya.