Bisnis.com, JAKARTA--Entitas Grup Salim yang bergerak di sektor perkebunan, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) membukukan penururan laba bersih sebesar 32,9% menjadi Rp623,31 miliar pada 2015 dari tahun sebelumnya Rp929,41 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan resmi yang dirilis perseroan, Jumat (26/2/2016), penjualan yang dikantongi emiten berkode saham LSIP tersebut juga terkoreksi 11,3% menjadi Rp4,18 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,72 triliun.
Pada saat bersamaan, beban pokok penjualan berhasil ditekan 3,6% menjadi Rp3,07 triliun pada 2015 dari sebelumnya Rp3,19 triliun. Sehingga, laba kotor yang diraup perusahaan yang sohor dengan sebutan Lonsum itu ambrol 27,35% menjadi Rp1,11 triliun dari sebelumnya Rp1,53 triliun.
Laba usaha yang dikantongi perusahaan milik Anthoni Salim itu terjerembab 33,5% menjadi Rp835,9 miliar dari sebelumnya Rp1,25 triliun. Laba sebelum pajak yang diraih Lonsum mencapai Rp827,88 miliar, jatuh 32,2% dari tahun sebelumnya Rp1,22 triliun.
Untuk itu, laba tahun berjalan yang dicetak oleh Lonsum juga terjungkal 32,9% menjadi Rp623,3 miliar pada 2015 dari sebelumnya Rp929,4 miliar. Laba per saham dasar ambrol 33% menjadi Rp91 dari tahun sebelumnya Rp136.
Per 31 Desember 2015, total aset PP London Sumatra Indonesia mencapai Rp8,84 triliun, naik 1,5% dari tahun sebelumnya Rp8,71 triliun. Liabilitas turun 11,6% menjadi Rp1,51 triliun dari Rp1,71 triliun dan ekuitas naik 4,7% menjadi Rp7,33 triliun dari Rp7 triliun.
Pada perdagangan Kamis (25/2/2016), saham LSIP naik 0,36% sebesar 5 poin ke level Rp1.375 per lembar. Saham LSIP tercatat memberikan return negatif 22,77% selama setahun dan keuntungan 4,17% sepanjang tahun berjalan dengan kapitalisasi pasar Rp9,38 triliun.