Bisnis.com, JAKARTA— Rupiah berbalik arah, terapresiasi 45 poin atau menguat 0,31% ke Rp14.646 per dolar AS di penutupan perdagangan
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (2/10/2015) rupiah melemah 9 poin atau 0,06% ke Rp14.700/US$.
Agus Chandra, analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan penguatan rupiah pada hari ini mendapatkan dukungan dari data ISM indeks manufaktur Amerika Serikat (AS) yang memburuk. Selain itu mendapat sokongan juga dari reboundnya indeks Hang Seng atau bursa saham Hong Kong.
Rupiah terapresiasi 45 poin atau menguat 0,31% ke Rp14.646 per dolar AS di penutupan perdagangan
Rupiah melemah 6 poin atau 0,04% ke Rp14.697/US$
Rupiah kembali melemah 1 poin atau 0,01% ke Rp14.692/US$.
"Rupiah terus melemah secara substansial, kita berpikir Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga untuk mempertahankan mata uang," kata Roy Teo, Ahli Strategi Valuta Asing Senior ABN Amro Bank NV seperti dikutip Bloomberg, Jumat (2/10/2015).
Bank Indonesia telah mempertahankan suku bunga kebijakan di 7,5% sejak Februari.
Bank Indonesia menetapkan kurs tengah di Rp14.709 per dolar AS. Nilai tukar tersebut melemah 55 poin dari kurs tengah kemarin, atau terdepresiasi 0,38%.
Rupiah berbalik menguat dan menjadi satu-satunya mata uang di Asia Tenggara yang menguat. Rupiah menguat 0,02% ke Rp14.688/US$
Dolar Singapura (-0,35%), peso Filipina (-0,06%), ringgit Malaysia (-0,89%), baht Thailand (-0,36%).
Rupiah mulai menguat saat perdagangan di bursa saham memasuki jeda sian, terapresiasi 3 poin atau menguat 0,02% ke Rp14.688 per dolar AS
Rupiah makin melemah.
Rupiah melemah 21 poin atau 0,14% ke Rp14.712/US$
Mata uang Asean kompak melemah.
Dolar Singapura (-0,13%), peso Filipina (-0,09%), ringgit Malaysia (-0,77%), baht Thailand (-0,19%), dan rupiah melemah 0,13% ke Rp14.711
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (2/10/2015) rupiah melemah 9 poin atau 0,06% ke Rp14.700/US$
Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Jumat (2/10/2015) kembali melemah.
Indeks dolar AS seperti dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Jumat (2/10/2015) dibuka melemah 0,06% ke 96,127. Pada Kamis, indeks dolar ditutup melemah 0,17% ke 96,185.
Pada pk. 07:00 WIB, indeks yang menjadi tolok ukur kekuatan dolar AS terhadap 10 mata uang utama tersebut jadi melemah 0,07% ke 96,121, dan bergerak di kisaran 96,094 96,140.
Kekuatan dolar sedang diuji, saat investor menunggu laporan data tenaga kerja September yang akan dirilis Jumat atau Sabtu pagi WIB.
Pasar juga menyoroti pesanan produk yang tertekan dari manufaktur China pada September, menyebabkan indeks pabrik turun ke level terendah sejak Mei 2013.
Dikemukakan jika penambahan tenaga kerja AS tertekan, berpotensi mengurangi keinginan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan 28 Oktober 2015.
"Sepertinya pasar hanya menunggu data yang akan mengkonfirmasi sikap Fed yang dovish," kata Steven Englander, Kepala Global Valuta Asing Citigroup seperti dikutip Bloomberg, Jumat (2/10/2015).
Jumat, indeks dolar AS dibuka melemah 0,06% ke 96,127
Kamis, indeks dolar AS ditutup melemah 0,17% ke 96,185
NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (2/10/2015) bergerak di kisaran Rp 14.645-Rp14.685.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Kamis (1/10/2015) rupiah ditutup melemah 38 poin atau 0,26% ke Rp14.691 per dolar AS.
Rupiah menguat di awal perdagangan, dan melemah hingga penutupan setelah BPS merilis terjajadi deflasi pada Septmber 2015.