Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (2/10/2015) bergerak di kisaran Rp 14.645-Rp14.685.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan laju kurs tengah rupiah terpantau masih dapat melanjutkan penguatannya, seiring berlanjutnya kenaikan harga komoditas yang berpengaruh pada kembali melemahnya laju dolar AS.
“Pelaku pasar memanfaatkan pelemahan tersebut untuk kembali masuk pada mata uang emerging market, dan berimbas positif pada laju (kurs tengah) rupiah,” kata Reza dalam risetnya.
Rilis inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan laju inflasi pada bulan September mengalami deflasi sebesar 0,05%. Nilai ini lebih rendah baik dibandingkan bulan Agustus 2015 maupun September 2014.
Pada Agustus lalu, terjadi inflasi 0,39%, sementara pada bulan September 2014 mengalami inflasi sebesar 0,27%. Sementara itu pada tahun 2013 mengalami deflasi 0,35%.
“Rilis tersebut sedikit banyak dapat membuat nilai tukar (kurs tengah) rupiah dapat menguat meski tipis,” kata Reza.
Penguatan kurs tengah rupiah yang hanya tipis memperlihatkan mulai adanya aksi jual, meskipun belum terlalu besar.
"Kami masih mengharapkan adanya penguatan pada laju (kurs tengah) rupiah. Namun tetap harus dapat menyesuaikan dengan riil lapangan dan mencermati sentimen di pasar,” kata Reza.
Laju rupiah di atas target support 14.685.
Kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
1 Oktober | 14.654 |
30 September | 14.657 |
29 September | 14.728 |
Sumber: BI, 2015