Bisnis.com, JAKARTA- Menjelang libur panjang, investor jangka pendek diperkirakan tidak akan terlalu agresif pada perdagangan Rabu (13/5/2015). Investor diprediksi juga masih menanti rilis data ekonomi lanjutan pekan depan.
Pada perdagangan Selasa (12/5/2015), indeks harga saham gabungan (IHSG) rebound 0,64% ke level 5.205,61. Indeks terus bergerak di zona hijau pada kisaran 5.173,53—5.217,11 setelah hanya naik tipis 0,07% ke level 5.175,95.
Mayoritas indeks bursa Asia Tenggara tertekan. Dari 7 indeks yang dipantau melalui Bloomberg sebanyak 2 indeks menguat dan 5 indeks melemah. Kenaikan 0,64% pada IHSG ke level 5.205,61 menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai bursa dengan kinerja terbaik pada perdagangan Selasa, diikuti oleh indeks PSEi Filipina yang naik 0,21% pada penutupan.
Rekapitulasi perdagangan Bursa Efek Indonesia menyatakan volume penjualan bersih investor asing mencapai 134,95 juta lembar dengan nilai penjualan bersih Rp397,50 miliar. Total saham yang diperdagangkan mencapai 5,48 miliar lembar dengan nilai transaksi hampir mencapai Rp5,48 triliun.
William Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities mengatakan menjelang libur panjang, IHSG terlihat berada pada fase akumulasi, dengan potensi menguat untuk beberapa waktu ke depan. Menurutnya, pekan yang singkat membuat investor jangka pendek lebih memilih tidak terlalu agresif, sekaligus menanti rilis data ekonomi lanjutan hingga pekan depan.
“Namun dari sisi pergerakan, IHSG masih terlihat menunggu waktu untuk melakukan rally naik nya, support saat ini berada pada level 5.131 dengan target resistance pada level 5.285, IHSG berpeluang untuk melanjutkan penguatan,” kata William, Selasa (12/5).
Reza Priyambada, analis PT NH Korindo Securities Indonesia mengatakan IHSG bergerak tidak beriringan dengan sejumlah laju bursa saham Asia yang merespon positif penurunan suku bunga PBoC rate. Laju IHSG dapat kembali ke zona hijau pada perdagangan kemarin.
“Pelaku pasar kembali mencoba masuk di tengah pelemahan sejumlah harga saham. Laju IHSG bahkan di sesi kedua kian menanjak dan tampaknya tidak terimbas pelemahan pembukaan laju bursa saham Eropa,” kata Reza, Selasa (12/5).