Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan jatuh ke level terendah sepanjang 2015 pada perdagangan Rabu (29/4). Tekanan dari domestik dan global yang merasuki indeks diprediksi masih akan terus berlanjut hingga adanya katalis positif baru.
Berdasarkan rekapitulasi Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing masih melakukan aksi jual bersih yang cukup tinggi pada perdagangan kemarin, yakni mencapai Rp1,705 triliun. Aksi jual bersih asing ini secara berturut-turut terjadi sejak perdagangan 22 April 2015.
Hanif Mantiq, Senior Fund Manager PT BNI Asset Management mengatakan terus melemahnya pasar saham lantaran kinerja laporan keuangan emiten yang kurang bagus. Menurutnya, pelemahan ini masih akan terus berlanjut hingga titik bottom.
“Sampai selling habis maka akan selling terus, saya tidak tahu sampai kapan selling. Di pasar obligasi juga turun. Tadinya sempat asing itu 40%, sekarang sekitar 38%, kalau di obligasi bottom sekitar 33%,” jelasnya.
Selain karena laporan kinerja emiten, dia menilai ada kemungkinan investor sudah mendapatkan bocoran hasil pertemuan The Fed sehingga mereka sudah melakukan aksi terlebih dahulu. “Mungkin saja, atau banyak yang kecewa karena S&P belum menaikkan rating Indonesia. Investor sekarang lari ke Asia bagian Utara,” jelasnya.
Menurutnya, untuk melihat sejauh mana pelemahan ini, maka harus menunggu hasil pertemuan The Fed. Sedangkan dari domestik, investor pastinya menunggu laporan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2015 dan juga laporan keuangan emiten kuartal II.
Prediksi IHSG: Pelemahan Masih Terus Berlanjut Hingga ke Titik Bottom
Indeks harga saham gabungan jatuh ke level terendah sepanjang 2015 pada perdagangan Rabu (29/4). Tekanan dari domestik dan global yang merasuki indeks diprediksi masih akan terus berlanjut hingga adanya katalis positif baru.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Riendy Astria
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

43 menit yang lalu
Ekspektasi Lo Kheng Hong untuk Saham BBRI
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

29 menit yang lalu
Saham Bank Kompak Terkoreksi setelah BI Rate Turun

36 menit yang lalu
Dolar AS Menguat Tipis, Rupiah Dibuka Relatif Stabil pada Hari Ini (21/8)

47 menit yang lalu