Bisnis.com, BANDUNG—Pemasaran produk investasi pasar modal dinilai akan sulit dipadukan dengan pemasaran produk perbankan yang bersifat investasi seperti deposito karena adanya perbedaan karakteristik antara keduanya. Apakah perbedaannya itu?
Ketua Indonesia Capital Market Education Program Yoyok Prasetyo mengatakan terdapat perbedaan karakteristik antara produk perbankan dan pasar modal, termasuk karakteristik investornya.
“Kalau investor pasar modal, mereka yang punya dana idle dan mereka punya pengetahuan yang luas atau high knowledge. Sedangkan karakteristik deposan itu mencari produk [investasi] yang aman dan tetap [pendapatannya],” ujarnya kepada Bisnis, seperti dikutip Kamis (12/2/2015).
Dia mengakui efektivitas rencana edukasi pasar modal kepada bankir atau pegawai bank untuk meningkatkan penetrasi pasar modal kepada nasabah perbankan belum dapat dilihat pada saat ini.
Menurut dia, perlu pengkajian lebih lanjut terkait seberasa besar deposan yang juga menjadi investor di pasar modal. Hal itu, lanjutnya, dapat menjadi bahan rujukan atau analisis atas efektivitas rencana edukasi kepada kalangan perbankan.
“Jika ternyata irisannya kecil, berarti mungkin tidak akan efektif, Reksa dana yang memiliki pendapatan tetap memang agak mirip dengan produk perbankan. Sementara produk equity dan produk bank, itu jauh sekali. Itu akan jadi kendala,” paparnya.
Yoyok memandang edukasi pasar modal perlu lebih ditingkatkan kepada para profesional dan juga para wirausahawan. “Yang pasti adalah mengedukasi bahwa pasar modal ini adalah untuk kepentingan jangka panjang mereka.”