Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan distributor produk konsumer, PT Tigaraksa Satria Tbk. (TGKA) mencetak laba bersih sebesar Rp34,3 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2014, naik 5,8% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp32,4 miliar.
Dari sisi penjualan, perseroan berhasil mencetak penjualan sebesar Rp2,17 triliun, naik 18,1% dari periode yang sama 2013 sebesar Rp1,83 triliun.
Presiden Direktur Tigaraksa Satria Lianne Widjaja mengatakan pertumbuhan penjualan itu masih ditopang oleh peningkatan volume penjualan divisi produk konsumer, serta naiknya harga jual. Menurutnya, harga jual naik rata-rata 5%—6% per tahun.
“Untuk target growth full year, kami belum bisa kasih gambaran angkanya. Yang pasti kami harap lebih besar dari pertumbuhan penjualan tahun lalu yang 9,32%. Tahun ini kami harap bisa double digit growth,” ujarnya dalam paparan publik, Senin (14/4/2014).
Untuk diketahui, pendapatan pada 2013 tumbuh 9,32% dari 2012 menjadi Rp8,19 triliun. Sementara, laba bersih tumbuh 13,7% dari 2012 menjadi Rp133,8 miliar. Perseroan tetap optimistis tahun ini bisnis terus berkembang.
Perseroan mematok angka belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp34,34 miliar. Lianne mengatakan sumber dana untuk capex seluruhnya berasal dari kas internal.
Direktur Tigaraksa Satria Budy Purnawanto menambahkan, mayoritas dari capex atau sebesar Rp12,12 miliar dialokasikan untuk pembelian tabung gas yang dijalankan oleh unit usaha, PT Blue Gas Indonesia.
“Capex tahun ini lebih rendah dari tahun lalu yang Rp65 miliar. Tahun ini lebih rendah karena tahun lalu kami melakukan banyak investasi di Gresik untuk anak usaha kami, PT Blue Gas Indonesia, dan sekarang itu sudah selesai,” ujarnya.