Bisnis.com, JAKARTA -- PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,55 triliun pada kuartal I/2014, naik 38,17% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,12 triliun.
Seperti dikutip dari laporan keuangan serta laporan perkembangan usaha per kuartal I/2014 yang dipublikasikan Senin (28/4/2014), UNTR berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp13,9 triliun, naik 11,6% dari Rp12,45 triliun pada kuartal I/2013.
Meski pendapatan naik, beban pokok pendapatan juga naik 6,9% dari Rp10,37 triliun menjadi Rp11,09 triliun. Hal itu menjadikan perolehan laba kotor Rp2,8 triliun, naik 35,11% dari Rp2,07 triliun.
Dari total pendapatan Rp13,9 triliun, unit usaha mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan pertambangan secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 32%, 58%, dan 10%.
Hingga kuartal I/2014, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat 1.211 unit, turun 5% dari kuartal I/2013 sebanyak 1.272 unit.
Turunnya penjualan ini terutama disebabkan berkurangnya permintaan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan.
Dari total penjualan 1.211 unit itu, sebanyak 36% diserap sektor pertambangan, 30% diserap sektor konstruksi, 19% diserap sektor perkebunan, dan sisanya sebesar 15% ke sektor kehutanan.
“Di tengah persaingan yang semakin ketat, penjualan unit Komatsu mempertahankan posisi sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar sebesar 42% [berdasarkan riset pasar internal],” ungkap manajemen UNTR.
Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks (sebelumnya dikenal sebagai Nissan Diesel) turun 62,3% dari 138 unit menjadi hanya 52 unit. Sementara, penjualan truk Scania juga turun 2,4% dari 123 unit menjadi 120 unit.
Selanjutnya, untuk unit usaha kontraktor penambangan yang dijalankan PT Pamapersada Nusantara (PAMA), volume produksi batu bara meningkat dari 23,9 juta ton menjadi 30,7 juta ton. Sedangkan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) turun dari 201,1 juta bcm menjadi 200,7 juta bcm (bank cubic meters).
Terakhir, untuk unit usaha bidang pertambangan batu bara UNTR yang totalnya memiliki empat konsesi tambang, dijalankan oleh PT Prima Multi Mineral (PMM), PT Tuah Turangga Agung (TTA), serta dua konsesi tambang baru yaitu PT Asmin Bara Bronang dan PT Duta Nurcahya.
Dari total keempat konsesi tambang tersebut, penjualan batu bara pada kuartal I/2014 mencapai 1,65 juta ton, naik 36% dari 1,21 juta ton pada kuartal I/2013.