Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pertemuan The Fed, Harga Minyak Bervariasi

Harga minyak bervariasi di perdagangan Asia, Senin (27/1/2014), karena para dealer fokus pada pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pekan ini dalam mengantisipasi penarikan stimulus lebih lanjut

Bisnis.com, SINGAPURA - Harga minyak bervariasi di perdagangan Asia, Senin (27/1/2014), karena para dealer fokus pada pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pekan ini dalam mengantisipasi penarikan stimulus lebih lanjut.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik sembilan sen menjadi 96,73 yen dalam perdagangan sore, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret turun 32 sen menjadi 107,56 yen.

Tan Chee Tat, analis investasi Phillip Futures yang berbasis di Singapura, mengatakan investor berada di luar pasar di tengah "antisipasi tinggi bahwa mereka (The Fed) akan terus melaksanakan dalam pengurangan stimulus".

Pasar sedang menunggu untuk melihat apakah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS akan memangkas 10 miliar dolar AS lagi dari pembelian aset bulanannya pada pertemuan Selasa (28/1/2014) dan Rabu (29/1/2014).

Pada Desember, FOMC mengatakan akan mulai memangkas stimulusnya sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 75 miliar dolar AS per bulan pada Januari.

"Jika mereka melakukan pengurangan stimulus, dalam jangka pendek, kemungkinan itu akan merugikan permintaan minyak mentah," kata Tan kepada AFP yang dikutip Antara.

Yang disebut "tapering" pembelian aset The Fed kemungkinan akan meningkatkan greenback, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan.

Tetapi Tan mengatakan, dalam jangka panjang langkah tersebut akan mengindikasikan "prospek yang lebih baik untuk minyak mentah" karena menunjukkan kepercayaan Fed dalam ekonomi AS, yang akan diterjemahkan ke dalam permintaan kuat.

Dia menambahkan bahwa para investor juga memantau perkembangan dibukanya bagian selatan saluran pipa minyak Keystone XL yang kontroversial baru-baru ini di Amerika Serikat.

Saluran pipa US$2,3 miliar itu pekan lalu mulai membawa minyak mentah 487 mil (785 kilometer) dari Cushing di Oklahoma ke kilang-kilang di Gulf Coast di selatan negara bagian Texas.

Tingkat transportasi awal saluran pipa itu sebesar 300.000 barel per hari, sekitar setengah dari kapasitas maksimum, sejauh ini telah mengecewakan investor.

"Ada kemungkinan bahwa mereka mengangkut pada kapasitas yang lebih rendah sekarang karena tekanan yang diberikan oleh para aktivis lingkungan untuk mencegah tumpahan minyak," kata Tan.

"Mereka masih pada tahap monitoring dan saya mengharapkan peningkatan bertahap dalam transportasi ke kapasitas penuh."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper