Bisnis.com, JAKARTA - Harga kedelai turun setelah mencapai level tertinggi selama sepuluh pekan akibat spekulasi bahwa pembelian dalam bentuk tunai memicu petani AS menaikkan penjualan dan curah hujan yang baik meningkatkan hasil panen di Amerika Selatan.
Pada 29 November, harga kedelai di pasar tunai tercatat US$12,9826 per bushel atau yang tertinggi sejak 20 September, menurut data dari bursa Minneapolis Grain Exchange. Harga komoditas tersebut naik 5,2% pada November setelah ekspor AS untuk musim ini naik 35% dari tahun sebelumnya.
Hujan yang turun dalam dua pekan ke depan di Brasil dan Paraguay akan mempertahankan kelembaban tanah yang menguntungkan untuk pengembangan hasil panen, menurut laporan T-Storm Weather LLC.
“Penaikan harga lebih awal kemungkinan akan memicu peningkatan penjualan oleh petani yang telah menunggu untuk menjual tunai komoditas kedelai dengan harga US$13,” ujar Tim Emslie, manajer riset CHS Hedging Inc. di Minnesota sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (3/12/2013).
Kontrak kedelai untuk Januari turun 1,1% dan ditutup pada US$13,2125 per bushel pukul 13.15 waktu setempat di bursa Chicago Board of Trade atau pukul 12.15 WIB setelah menyentuh US$13,46.