Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi Indonesia, Asing Masih Bertahan

Bisnis.com, JAKARTA -- Berbeda dengan pasar modal yang diterjang aksi keluarnya aliran dana asing, capital outflow di pasar obligasi domestik dinilai belum mengkhawatirkan karena investor asing masih banyak bertahan.

Bisnis.com, JAKARTA -- Berbeda dengan pasar modal yang diterjang aksi keluarnya aliran dana asing, capital outflow di pasar obligasi domestik dinilai belum mengkhawatirkan karena investor asing masih banyak bertahan.

Menurut data Direktorat Jendral Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, kepemilikan asing di surat berharga negara yang diperdagangkan per 5 September 2013 mencapai Rp284,04 triliun.

Sejak Juli hingga saat ini, kepemilikan asing berada di kisaran Rp284 triliun – Rp285 triliun, sementara jika dibandingkan dengan realisasi pada akhir Mei, kepemilikan asing saat ini hanya susut Rp18,9 triliun.

“Outflow [keluarnya dana asing] tidak signifikan, sehingga bukan kekhawatiran serius meskipun yield sekarang tinggi,” tutur Herdi Ranu Wibowo, Head of Debt Capital Market PT BCA Sekuritas, Minggu (8/9/2013).

Dia menuturkan dengan imbal hasil tinggi, obligasi negara menjadi instrumen investasi yang menarik bagi para investor untuk meraup keuntungan.

Menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi investor, terutama investor lokal seperti pengelola dana pensiun, asuransi, dan reksa dana, untuk mulai mengoleksi surat utang negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper